Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jenderal Rusia Menghilang dari Publik Setelah Pemberontakan Wagner Group

Kompas.com - 30/06/2023, 08:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dua jenderal Rusia, Sergei Surovikin dan Valery Gerasimov menghilang dari publik setelah adanya pemberontakan Wagner Group.

Dikutip dari AlArabiya, Wagner Group yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin tersebut memberontak dengan menargetkan pemimpin militer Rusia.

Kepala staf Angkatan bersenjata Jenderal Gerasimov belum muncul di depan umum sejak pemberontakan yang dibatalkan pada Sabtu (25/6/2023) ketika Prigozhin menuntut agar Gerasimov diserahkan kepadanya.

Gerasimov yang merupakan komandan perang Rusia di Ukraina itu juga tidak pernah disebutkan lagi dalam siaran pers Kementerian Pertahanan sejak 9 Juni 2023.

Menurut beberapa analis militer Barat, Gerasimov (67) disebut menjadi salah satu dari tiga komandan Rusia yang memegang “tas nuklir”.

Jenderal Sergei Surovikin yang dijuluki sebagai “Jenderal Armagedon” juga hilang dari pandangan pers Rusia.

Ia dijuluki sebagai “Jenderal Armagedon” lantaran tindakannya yang agresif dalam peperangan dan saat ini menjadi wakil komandan pasukan Rusia di Ukraina.

Menurut intelijen AS, Surovikin mengetahui lebih awal tentang pemberontakan Wagner Group dan pihak Rusia saat ini sedang memeriksanya.

Namun hal itu dibantah oleh Kremlin, mengatakan bahwa akan ada banyak spekulasi dan gosip yang beredar.

Baca juga: Mengintip Kondisi Rusia Saat Pemberontakan Wagner Group Terjadi...


Pembersihan sedang dilakukan

Saluran Telegram berpengaruh yang dijalankan oleh mantan petugas pers Kementerian Pertahanan Rusia yang bernama Rybar melaporkan, negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut sedang melakukan pembersihan.

Dilansir dari FoxNews, Rybar mengeklaim Rusia sedang mencoba untuk menghapus personel militer yang diyakini telah menunjukkan kurangnya ketegasan dalam menumpas pemberontakan.

“Pemberontakan bersenjatan oleh perusahaan militer swasta Wagner telah menjadi dalih pembersihan besar-besaran di jajaran Angkatan Bersenjata Rusia,” tulis Rybar.

Baca juga: Sosok Yevgeny Prigozhin, Penjual Hotdog yang Bertransformasi Jadi Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Group

Disebut untuk menyatukan kekuatan

Mantan perwira intelijen pertahanan Amerika Serikat (AS) Rebekah Koffler setuju bahwa Putin terlihat sedang menyatukan kekuatan dan mengelilingi dirinya dengan para loyalis.

“Putin sedang mengatur pembersihan untuk memanfaatkan kudeta, yang menurut penilaian intelijen saya, adalah operasi bendera palsu,” ucap Koffler.

Menurutnya, Putin sedang membangun narasi bahwa ia adalah satu-satunya pemimpin kuat yang mampu menghancurkan semua pengkhianat, menumpas pemberontakan, dan menyelamatkan Rusia.

“Ini adalah persiapan untuk pemilihan ulang 2024. Dia sedang mengkonsolidasikan kekuatan lebih jauh lagi, memastikan dia hanya dikelilingi oleh para loyalis,” tuturnya.

Lebih lanjut Koffler mengatakan, Putin ingin menggerakkan narasi bahwa ketidakstabilan di Rusia yang memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, dapat berdampak buruk bagi seluruh dunia.

“Jenderal Armagedon (Surovikin) ditangkap dan Jenderal Gerasimov, dari pemegang tiga bola nuklir Putin, hilang. Ini situasi yang mengancam. Sampai Ukraina dihancurkan oleh Rusia dan Putin dapat mempertahankan Krimea dan provinsi yang telah dia aneksasi, tidak ada yang akan tidur dengan nyaman,” kata Koffler.

“Inilah yang Putin ingin dunia ketahui,” sambungnya.

Baca juga: Alasan Wagner Menghentikan Serangan di Rusia dan Kembali ke Pangkalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com