Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telinga Jadi Budek Setelah Pakai Korek Kuping? Begini Kata Dokter THT

Kompas.com - 09/06/2023, 12:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan keluhan warganet yang mengaku penderangannya menurun setelah mengorek telinga

Dalam unggahannya, ia semula berniat membersihkan kotoran dengan alat korek yang terbuat dari stainless steel.

Namun, kotoran itu justru semakin masuk ke dalam telinga dan kupingnya jadi budek. Begini narasinya:

"Jadi intinya aku mau nanya, kalian kalau ngebersihin telinga pake apa?? ga enak banget pls telinga kanan aku budek," bunyi keterangan unggahan dari akun @tanyakanrl.

Baca juga: Viral, Video Komplotan Begal Rampas Motor di Jaktim, Warganet: Jakarta Sudah Tidak Aman

Penjelasan dokter

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit Columbia Asia (RSCA) Prof Delfitri Munir mengatakan, tidak dianjurkan untuk mengorek telinga apa pun alasannya.

Mengorek telinga karena terasa gatal atau untuk mengeluarkan kotoran telinga menggunakan alat, seperti cotton bud menurut Delfitri tidak dianjurkan. 

Hal itu karena kotoran telinga menurutnya bisa keluar dengan sendirinya tanpa perlu dikorek atau dibersihkan.

Delfitri menjelaskan, hal itu karena adanya bulu-bulu telinga yang bisa bergerak ketika seseorang sedang makan atau berbicara.

Pada saat aktivitas seseorang berbicara atau makan, hal itu dapat mendorong kotoran telingan untuk keluar dengan sendirinya. 

Ia mengatakan, mengorek telinga justru berpotensi membuat kotoran masuk lebih dalam.

"Normalnya, kotoran telinga itu akan keluar sendiri, karena sepertiga luar dari telinga ada bulu-bulunya. Di situlah kotoran telinga diproduksi," kata Delfitri kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Video Tarian Aduh Kacong Bekna Sengak Viral di TikTok, Ini Maknanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com