Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Risiko Komplikasi Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 08/06/2023, 12:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Darah rendah atau hipotensi, kondisi tekanan darah yang berada di bawah rentang tekanan darah normal, yakni antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg.

Kondisi tekanan darah rendah ditandai dengan beberapa gejala, seperti kelelahan, pusing, pandangan kabur, hingga pingsan.

Hipotensi atau tekanan darah rendah dapat dialami oleh siapa saja, dan umumnya tidak berbahaya.

Baca juga: 4 Tips Sederhana Mengatasi Tekanan Darah Rendah Saat Hamil


Banyak orang dengan tekanan darah rendah tidak memiliki gejala. Namun, pada sebagian orang, gejala yang ditimbulkan bisa berupa pusing dan pingsan.

Jika Anda memang memiliki gejala, penyebab yang mendasari biasanya yang menentukan kondisi ini.

Misalnya, tekanan darah yang sangat rendah dapat mengurangi kadar oksigen tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan jantung dan otak.

Komplikasi tekanan darah rendah

Ilustrasi risiko komplikasi tekanan darah rendah.Unsplash Ilustrasi risiko komplikasi tekanan darah rendah.

Jika Anda memiliki tekanan darah rendah tetapi tidak memiliki gejala, kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan tidak berdampak pada hidup Anda.

Namun dalam kondisi parah, tekanan darah rendah dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi serius.

Dilansir Cleveland Clinic, potensi komplikasi tekanan darah rendah atau hipotensi meliputi:

1. Jatuh dan cedera terkait jatuh

Ini adalah risiko terbesar dengan tekanan darah rendah karena dapat menyebabkan pusing dan pingsan.

Jatuh dapat menyebabkan patah tulang, gegar otak, cedera serius, atau bahkan yang mengancam jiwa lainnya.

Jika Anda mengalami hipotensi, mencegah diri untuk terjatuh harus menjadi salah satu prioritas paling utama.

Baca juga: 9 Gejala Tekanan Darah Rendah Saat Kehamilan, Apa Saja?

2. Syok

Ketika tekanan darah Anda rendah, itu dapat mempengaruhi organ Anda dengan mengurangi jumlah darah yang mereka dapatkan.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan organ atau bahkan syok, di mana tubuh Anda mulai “mati” karena aliran darah dan oksigen terbatas.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com