KOMPAS.com - Darah rendah atau hipotensi, kondisi tekanan darah yang berada di bawah rentang tekanan darah normal, yakni antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg.
Kondisi tekanan darah rendah ditandai dengan beberapa gejala, seperti kelelahan, pusing, pandangan kabur, hingga pingsan.
Hipotensi atau tekanan darah rendah dapat dialami oleh siapa saja, dan umumnya tidak berbahaya.
Baca juga: 4 Tips Sederhana Mengatasi Tekanan Darah Rendah Saat Hamil
Banyak orang dengan tekanan darah rendah tidak memiliki gejala. Namun, pada sebagian orang, gejala yang ditimbulkan bisa berupa pusing dan pingsan.
Jika Anda memang memiliki gejala, penyebab yang mendasari biasanya yang menentukan kondisi ini.
Misalnya, tekanan darah yang sangat rendah dapat mengurangi kadar oksigen tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan jantung dan otak.
Jika Anda memiliki tekanan darah rendah tetapi tidak memiliki gejala, kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan tidak berdampak pada hidup Anda.
Namun dalam kondisi parah, tekanan darah rendah dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi serius.
Dilansir Cleveland Clinic, potensi komplikasi tekanan darah rendah atau hipotensi meliputi:
Ini adalah risiko terbesar dengan tekanan darah rendah karena dapat menyebabkan pusing dan pingsan.
Jatuh dapat menyebabkan patah tulang, gegar otak, cedera serius, atau bahkan yang mengancam jiwa lainnya.
Jika Anda mengalami hipotensi, mencegah diri untuk terjatuh harus menjadi salah satu prioritas paling utama.
Baca juga: 9 Gejala Tekanan Darah Rendah Saat Kehamilan, Apa Saja?
Ketika tekanan darah Anda rendah, itu dapat mempengaruhi organ Anda dengan mengurangi jumlah darah yang mereka dapatkan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan organ atau bahkan syok, di mana tubuh Anda mulai “mati” karena aliran darah dan oksigen terbatas.
Tekanan darah rendah dapat menyebabkan jantung Anda mencoba mengimbanginya dengan memompa darah lebih cepat atau lebih keras.
Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen dan bahkan gagal jantung.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah seperti trombosis vena dalam dan stroke, karena darah tidak mengalir seperti seharusnya, menyebabkan terbentuknya gumpalan.
Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Baik untuk Penderita Darah Rendah, Apa Saja?
Siapapun bisa mengalami tekanan darah rendah. Dikutip dari Mayo Clinic, faktor utama yang dapat meningkatkan risiko hipotensi antara lain:
Penurunan tekanan darah saat berdiri atau setelah makan sering kali terjadi pada orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun.
Sedangkan tekanan darah rendah atau hipotensi yang dimediasi saraf, cenderung menyerang anak-anak dan remaja.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Kondisi Tekanan Darah Rendah, Apa Saja?
Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk beberapa obat tekanan darah, dapat meningkatkan risiko tekanan darah rendah.
Beberapa penyakit, seperti parkinson, diabetes, dan beberapa kondisi jantung, juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah rendah.
Baca juga: 10 Penyebab Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.