Reaksi terhadap rencana tersebut menyoroti perbedaan yang dalam antara Barat dan Global Selatan atas invasi Rusia yang telah menjungkirbalikkan ekonomi global.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov juga mengatakan bahwa proposal itu terdengar seerti rencana Rusia, bukan Indonesia.
Proposal Prabowo itu disebutkan memiliki banyak kesamaan dengan blueprint perdamaian China yang sebagian besar ditolak Eropa.
Penolakan itu sebagian karena akan membuat pasukan Rusia yang menguasai wilayah Ukraina direbut segera setelah invasi pada Februari 2022.
Baca juga: 5 Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia, Apa Saja?
Media Malaysia Now memberitakan proposal perdamaian Prabowo dalam artikel berjudul, "Ukraine dismisses 'strange' Indonesian peace plan".
Dalam berita tersebut, rencana proposal untuk mengakhir perang Ukraina-Rusia disebut sebagai proposal yang "aneh".
Kecurigaan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov yang dengan tegas menolak, dua hari setelah diusulkan.
"Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia," katanya.
"Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini," imbuh Reznikov.
Sebelumnya, proposal perdamaian itu meliputi penghentian permusuhan kedua negara, gencatan senjata, dan zone demiliterisasi yang bakal dijamin oleh pengamat dan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Baca juga: Sederet Dampak Perang Rusia Ukraina bagi Ekonomi Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.