Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumitnya Rencana Impor KRL Bekas dari Jepang...

Kompas.com - 01/06/2023, 20:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Impor KRL bekas ditolak BPKP

Sayangnya, rencana impor KRL bekas dari jepang ini ditolak oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dalam hasil kajiannya, BPKP menilai jumlah armada KRL saat ini masih memadai untuk menampung penumpang.

Dijelaskan bahwa KCI kini memiliki 1.114 unit KRL. Jumlah tersebut dinilai masih cukup untuk melayani penumpang sebanyak 273,6 orang.

Dasarnya adalah tingkat okupasi KRL masih 62,75 persen pada 2023.

"Overload ini memang terjadi ya pada jam-jam sibuk. Namun secara keseluruhan untuk okupansi tahun 2023 itu adalah 62,75 persen, 2024 diperkirakan masih 79 persen, dan 2025 sebanyak 83 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenko Marves Septian Hario Seto, dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Viral, Video Toilet Kereta Tampak Bolong Tanpa Tadah, Ini Kata KAI

Tak direstui Kemenperin

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif menegaskan, pihaknya berpegang pada hasil kajian BPKP soal impor KRL bekas Jepang.

"Kalau soal KRL impor bekas, Kemenperin masih berpegang teguh pada hasil rapat koordinasi dengan Kemenkomarves, masih itu, masih review BPKP jadi acuan," kata Febri, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Menurutnya, industri dalam negeri saat ini masih siap dalam hal pengadaan armada kereta.

Dibandingkan impor, pihaknya meminta PT KCI untuk melakukan evaluasi penumpukan penumpang pada jam sibuk.

Baca juga: Viral, Video Pasangan Diduga Mesum di Kereta, Berikut Penjelasan KCI

Keputusan di tangan Luhut

Salah satu KRL bekas Jepang yang masih digunakan.Kompasianer WIdi Kurniawan Salah satu KRL bekas Jepang yang masih digunakan.

Keputusan impor KRL bekas Jepang kini berada di tangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Namun, ia terlebih dahulu akan mendengarkan laporan audit dari BPKP.

Pasalnya, Luhut selama ini belum pernah menerima laporan hasil audit impor KRL bekas.

Kendati demikian, ia memastikan tidak ada audit ulang.

Pada awal bulan lalu, Luhut sebelumnya telah mengungkapkan kecondongannya untuk memilih kereta buatan dalam negeri.

"Sampai sekarang sih kalau ditanya, saya lebih setuju buatan dalam negeri," kata Luhut saat itu.

Baca juga: Cara Naik KRL Pakai GoTransit, Praktis Tidak Perlu Pakai Kartu

(Sumber: Kompas.com/Kiki Safitri, Baharudin Al Farisi, Yohana Artha Uly, Haryanti Puspita Sari | Editor: Aprillia Ika, Nursita Sari, Yoga Sukmana, AKhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com