KOMPAS.com - Ciuman pertama kerap didramatisasi dalam budaya pop. Tak jarang, ciuman dilakukan untuk menggambarkan kasih sayang kepada pasangan.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa ciuman pertama yang tercatat terjadi di India sekitar 3.500 tahun lalu.
Perilaku ciuman romantis ini kemudian menyebar dari wilayah Asia Selatan ke seluruh dunia.
Namun, seperti diberitakan New York Post (18/5/2023), penelitian baru menemukan bahwa catatan manusia saling mencium bibir telah ada sejak 1.000 tahun lebih awal dari perkiraan.
Penemuan ini bermula dari para peneliti yang menganalisis sumber-sumber tertulis dari masyarakat Mesopotamia awal.
Dr Troels Pank Arboll dari University of Kopenhagen menjelaskan, orang-orang Mesopotamia kuno kerap menulis dalam aksara runcing pada tablet atau lempengan tanah liat.
Dari sana, para peneliti pun menyimpulkan bahwa catatan ciuman paling awal yang dilakukan manusia terjadi 4.500 tahun yang lalu di Mesopotamia kuno.
Tepatnya, terjadi pada manusia yang hidup di antara Sungai Efrat dan Tigris di Irak dan Suriah, kawasan Timur Tengah.
"Ribuan lempeng tanah liat ini bertahan hingga hari ini, dan mengandung contoh yang jelas bahwa berciuman dianggap sebagai bagian dari keintiman romantis di zaman kuno," ujarnya.
Terbit dalam Jurnal Science (2023), penulis mengatakan bahwa ciuman yang tergambar dalam lempengan tanah liat berasal dari sekitar 2500 SM.
Namun, ciuman kuno tersebut menggambarkan sejumlah insiden dan kesepakatan yang aneh.
Misalnya, satu teks dari sekitar 3.800 tahun lalu menceritakan kasus seorang wanita yang sudah menikah dan hampir "disesatkan" oleh ciuman dari pria lain.
Sementara sumber lain dengan usia sama menggambarkan, seorang wanita yang belum menikah bersumpah untuk menghindari ciuman dan hubungan seksual.
Baca juga: Arkeolog Ungkap Bukti Adanya Dunia Lain di Bawah Tanah
Kendati sejauh ini menjadi catatan tertua, para peneliti menegaskan bahwa temuan ini bukanlah bukti awal manusia berciuman.
Dikutip dari laman IFL Science (18/5/2023), terdapat bukti alternatif manusia modern dan Neanderthal (spesies manusia yang bukan manusia modern) berciuman atau bertukar air liur.
Temuan ini sekaligus membantah bahwa kebiasaan ciuman lahir di kawasan tertentu dan menyebar hingga ke seluruh dunia.
"Berciuman tidak boleh dianggap sebagai kebiasaan yang berasal secara eksklusif di satu wilayah dan menyebar dari sana," kata Arboll.
Sebaliknya, kata dia, berciuman tampaknya telah dipraktikkan di berbagai budaya kuno selama ribuan tahun.
Bukan hanya itu, Dr Sophie Lund Rasmussen dari Universitas Oxford menjelaskan, primata seperti bonobo dan simpanse yang merupakan kerabat terdekat manusia, juga menunjukkan perilaku saling mencium.
"Yang mungkin menunjukkan bahwa praktik berciuman adalah perilaku mendasar pada manusia, menjelaskan mengapa hal itu dapat ditemukan dalam lintas budaya," ucapnya.
Meski berciuman merupakan sebuah kemajuan penting bagi perilaku sosial dan seksual manusia, para peneliti mengatakan bahwa kebiasaan ini secara tidak sengaja berperan dalam penularan mikroorganisme.
Penularan mikroorganisme tersebut tentu berpotensi menyebabkan virus menyebar di antara manusia.
"Ada kumpulan besar teks medis dari Mesopotamia, beberapa di antaranya menyebutkan penyakit dengan gejala yang mengingatkan pada virus herpes simpleks," terang Arboll.
Dia menambahkan, teks medis kuno dipengaruhi oleh konsep budaya dan agama. Oleh karenanya, penting untuk dicatat bahwa teks tersebut tidak dapat dianggap remeh.
Terdapat kesamaan antara penyakit yang dikenal sebagai bu'shanu dalam teks kuno dari Mesopotamia dengan gejala akibat infeksi herpes simpleks.
Menurut Arboll, penyakit bu'shanu terletak di dalam atau di sekitar mulut dan tenggorokan. Gejalanya sendiri meliputi muncul gelembung di dalam atau sekitar mulut.
"Yang merupakan salah satu tanda dominan infeksi herpes," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.