Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ada Perbaikan Layanan, Kantor Cabang BSI dan ATM Diklaim Pulih secara Bertahap

Kompas.com - 09/05/2023, 09:49 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter pada Senin (8/5/2023) diramaikan keluhan nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang tidak bisa mengakses layanan BSI Mobile Banking dan ATM.

Tak hanya itu, pelayanan di kantor cabang BSI juga sempat terganggu.

Salah satu keluhan tersebut disampaikan okeh akun ini yang mengaku tidak bisa mengakses sejumlah layanan BSI.

"Gangguan hari Senin 8 Mei 2023 dari pagi sampai waktu yang belum ditentukan. BSI MOBILE ERROR Connection Timeout, Ke Bank enggak bisa ambil tunai karena alasan belum online, ATM juga enggak bisa... Astagfirullah. Lagi darurat gini," tulis akun tersebut.

Dalam komentar, beberapa warganet juga melaporkan tidak bisa mengakses BSI mobile hingga Selasa (9/5/2023).

Baca juga: BSI Luncurkan Kartu Tani Digital untuk Pupuk Bersubsidi, Ini Cara Kerjanya

Diklaim kembali pulih bertahap

Atas keluhan ini, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengatakan, layanan BSI sudah pulih secara bertahap pada Selasa.

Menurutnya, nasabah juga sudah bisa bertransaksi kembali di kantor cabang dan ATM.

"Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi," kata Gunawan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa.

Kendati demikian, pihaknya akan memantau perkembangan layanan ini secara berkala.

Gunawan pun meminta maaf kepada para nasabah atas gangguan layanan di BSI.

Ia juga memastikan, dana dan data nasabah tetap aman meski sempat mengalami gangguan.

Apabila membutuhkan informasi lebih lanjut, ia meminta agar nasabah menghubungi BSI Call 14040.

Baca juga: BSI Kantongi Fee Based Income Rp 64 Miliar pada Kuartal I-2023

Pemeliharaan layanan

tangkapan layar gangguan layanan traksaksi BSIKOMPAS.COM/TEUKU UMAR tangkapan layar gangguan layanan traksaksi BSI

Sebelumnya, gangguan layanan BSI ini diakibatkan oleh adanya pemeliharaan sistem untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap nasabah.

"BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dan tentunya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan nasabah kepada Bank Syariah Indonesia," kata Gunawan, Senin.

"Sebagai bentuk peningkatan layanan, saat ini sedang dilakukan pemeliharaan sistem di BSI sehingga tidak dapat diakses untuk sementara waktu," sambungnya.

BSI juga terus mengusahakan untuk mempercepat normalisasi layanan agar segera bisa diakses oleh nasabah.

Baca juga: BSI Resmi Beroperasi, Berikut 5 Perbedaan Mendasar Bank Syariah dan Konvensional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com