Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Jalur Pantura Juwana Pati Disebut Rusak Parah, Berlubang, dan Tak Layak Pakai, PPK: Tidak Relevan dengan Kondisi Saat Ini

Kompas.com - 07/05/2023, 18:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi Jalan Pantai Utara (Pantura) Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah disebut rusak parah viral di media sosial.

Video itu diunggah akun Twitter @dhemit_is_back pada Jumat (5/5/2023).

"Pak Jokowi RI 1 ini bukan Lampung Sumatera pak tapi Jateng, Gubernur skrg lagi sibuk di Jakarta joging," demikian tulis pemilik akun Twitter tersebut.

Dalam video, memperlihatkan kemacetan di sebuah jalan yang mengalami kerusakan dan berlubang disebutkan di Jalan Pantura, Juwana, Pati, Jawa Tengah.

"Jalan pantura juwana pati, jateng rusak parah. Gak tau ini tanggung jawab kab, prov, atau negara. Yang pasti ini bentuknya," tulis keterangan dalam video.

Baca juga: Video Viral Kampung Nelayan dengan Deretan Rumah Mewah di Pati, Ini Cerita di Baliknya

Baca juga: Tinjauan Jokowi ke Lampung dan Mengapa Jalan yang Baru Diperbaiki Bisa Rusak Lagi?

Terdengar suara seorang pria dalam video yang menyebutkan bahwa jalan tersebut sudah tidak layak pakai hingga menyebabkan kemacetan parah.

"Info Jalur Pantura, dalane wes ra layak pakai lur (jalannya sudah tidak layak pakai). Loh, kemacetane (kemacetannya) parah, dalane (jalannya) ekstrem, loh. Sama sekali gak bergerak, wes ben sampek kapan iki wes (yaudah tidak apa-apa, sampai kapan ini)," ujar pria dalam video.

Video berikutnya dinarasikan warga Pati melakukan demo akibat Jalan Provinsi Jateng rusak parah.

"Ambil sapu, ambil ekrak, kita sapu-sapu jalan, kita tutup-tutup lubang, kita bersihkan lumpur dari jalanan ini. Ini yang sering membuat kecelakaan," seru seorang pria dalam video.

Hingga Minggu (7/5/2023) sore, twit tersebut telah dijangkau lebih dari 296.000 kali dan disukai lebih dari 6.000 kali pengguna Twitter.

Baca juga: Viral, Video Perkelahian Sekelompok Wanita Disebut Berlokasi di Pati, Begini Faktanya

Lantas, bagaimana penjelasan pihak berwenang?

Kondisinya tidak relevan

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dinar Pangayoman mengatakan, kondisi dalam video yang viral tersebut sudah tidak sesuai dengan situasi saat ini.

Selain itu, kata Dinar, tidak terjadi kemacetan parah seperti yang dinarasikan dalam video.

"Dapat kami sampaikan bahwa video tersebut tidak relevan dengan kondisi saat ini," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu sore.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Jalan Rusak Paling Banyak di Indonesia, Mana Saja?

Dinar meluruskan, ruas jalan nasional Pati-Rembang, seperti di Juwana dan Batangan Pati sudah mendapatkan penanganan.

Disampaikan, masyarakat dapat menyimak postingan akun Instagram BBPJN Jateng-DIY untuk melihat penanganan yang sudah dilakukan dan kondisi jalan setelah perbaikan.

Dia pun mengirimkan potongan video kamera pengawas di Jalur Pantura Juwana, Pati, Jawa Tengah.

"Dari pantauan CCTV kondisi lalu lintas lancar, Pantura Juwana lancar," kata Dinar.

Baca juga: Video Viral Kecelakaan Bus Vs Truk di Jalur Pantura Rembang, 5 Orang Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com