Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Jalur Pantura Juwana Pati Disebut Rusak Parah, Berlubang, dan Tak Layak Pakai, PPK: Tidak Relevan dengan Kondisi Saat Ini

KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi Jalan Pantai Utara (Pantura) Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah disebut rusak parah viral di media sosial.

Video itu diunggah akun Twitter @dhemit_is_back pada Jumat (5/5/2023).

"Pak Jokowi RI 1 ini bukan Lampung Sumatera pak tapi Jateng, Gubernur skrg lagi sibuk di Jakarta joging," demikian tulis pemilik akun Twitter tersebut.

Dalam video, memperlihatkan kemacetan di sebuah jalan yang mengalami kerusakan dan berlubang disebutkan di Jalan Pantura, Juwana, Pati, Jawa Tengah.

"Jalan pantura juwana pati, jateng rusak parah. Gak tau ini tanggung jawab kab, prov, atau negara. Yang pasti ini bentuknya," tulis keterangan dalam video.

Terdengar suara seorang pria dalam video yang menyebutkan bahwa jalan tersebut sudah tidak layak pakai hingga menyebabkan kemacetan parah.

"Info Jalur Pantura, dalane wes ra layak pakai lur (jalannya sudah tidak layak pakai). Loh, kemacetane (kemacetannya) parah, dalane (jalannya) ekstrem, loh. Sama sekali gak bergerak, wes ben sampek kapan iki wes (yaudah tidak apa-apa, sampai kapan ini)," ujar pria dalam video.

Video berikutnya dinarasikan warga Pati melakukan demo akibat Jalan Provinsi Jateng rusak parah.

"Ambil sapu, ambil ekrak, kita sapu-sapu jalan, kita tutup-tutup lubang, kita bersihkan lumpur dari jalanan ini. Ini yang sering membuat kecelakaan," seru seorang pria dalam video.

Hingga Minggu (7/5/2023) sore, twit tersebut telah dijangkau lebih dari 296.000 kali dan disukai lebih dari 6.000 kali pengguna Twitter.

Lantas, bagaimana penjelasan pihak berwenang?

Kondisinya tidak relevan

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dinar Pangayoman mengatakan, kondisi dalam video yang viral tersebut sudah tidak sesuai dengan situasi saat ini.

Selain itu, kata Dinar, tidak terjadi kemacetan parah seperti yang dinarasikan dalam video.

"Dapat kami sampaikan bahwa video tersebut tidak relevan dengan kondisi saat ini," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu sore.

Dinar meluruskan, ruas jalan nasional Pati-Rembang, seperti di Juwana dan Batangan Pati sudah mendapatkan penanganan.

Disampaikan, masyarakat dapat menyimak postingan akun Instagram BBPJN Jateng-DIY untuk melihat penanganan yang sudah dilakukan dan kondisi jalan setelah perbaikan.

Dia pun mengirimkan potongan video kamera pengawas di Jalur Pantura Juwana, Pati, Jawa Tengah.

"Dari pantauan CCTV kondisi lalu lintas lancar, Pantura Juwana lancar," kata Dinar.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/07/180000065/viral-video-jalur-pantura-juwana-pati-disebut-rusak-parah-berlubang-dan-tak

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke