KOMPAS.com - Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan upaya pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens sejak awal Februari 2023.
Dia mengaku marah karena penyanderaan itu tidak menemukan titik terang dan berlarut-larut.
Padahal, maskapainya kerap memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah gunung-gunung di Papua.
Penerbangan itu juga membawa bahan makanan, obat-oabtan, dan bantuan untuk anak-anak.
"Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, Apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" tutur Susi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/5/2023).
Baca juga: Media Asing Soroti Penyanderaan Pilot dan Pembakaran Susi Air di Papua
Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge mengakui, penyanderaan pilot Susi Air mengganggu layanan masyarakat di Nduga, Papua Pegunungan.
Diberitakan Kompas.com, Kamis (4/5/2023), pelayanan kesehatan hingga distribusi pemenuhan kebutuhan masyarakat terganggu sejak insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan itu.
Akses pelayanan ke daerah-daerah juga mulai terdampak, utamanya mengenai mobilisasi logistik.
Baca juga: Media Asing Soroti Video Viral Penyanderaan Pilot Susi Air, Apa Kata Mereka?
Upaya pembebasan pilot Susi Air seolah menemui jalan terjal.
Terbaru, Pj Bupati Nduka sempat melakukan negosiasi dengan KKB, kelompok yang melakukan penyanderaan.
"Tim negosiasi masih terus bekerja dan berharap membawa hasil positif sehingga Philip dapat segera dibebaskan," ucapnya.
Susi mengaku girang ketika pihak KKB ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua.
Namun dua hari kemudian ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.
Pasukan TNI itu merupakan pasukan yang dipersiapkan untuk mengevakuasi pilot Philips.
Baca juga: LINK Live Streaming Update Penyanderaan Pilot Susi Air