Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Everest Mengeluarkan Suara Misterius Setiap Malam, Ahli Ungkap Asal-usulnya

Kompas.com - 08/05/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Titik tertinggi Bumi, Gunung Everest, menyimpan sebuah misteri yang akhirnya berhasil dipecahkan oleh para ahli.

Selama bertahun-tahun, gunung dengan tinggi 8.848 meter di atas permukaan laut ini telah merenggut lebih dari 300 nyawa pendaki.

Mayat bertebaran di sepanjang jalur pendakian pun menjadi hal biasa, meski tetap saja memunculkan kesan seram dari Everest.

Belum lagi, saat malam tiba, rintihan mengerikan sekaligus menakutkan sering terdengar di wilayah ini.

Lantas, suara misterius apa itu sebenarnya?

Baca juga: Mungkinkah Gunung Everest Bisa Tumbuh Lebih Tinggi Lagi?


Berbagai suara misterius

Sebuah dokumentasi eksklusif Netflix bertajuk Aftershock: Everest and the Nepal Earthquake, merinci akibat gempa Nepal pada 2015 yang merenggut nyawa hampir 9.000 orang.

Pembicara dalam serial ini, Dave Hahn, seperti dilansir IFL Science (4/5/2023), adalah seorang pemimpin ekspedisi berpengalaman yang telah mencapai puncak Everest sebanyak 15 kali.

Saat Matahari terbenam di gunung, Hanh berbagi cerita tentang suara-suara misterius yang dikeluarkan gunung ini.

"Anda dapat mendengarnya meletus, Anda dapat mendengar es dan batu jatuh di berbagai tempat di sekitar lembah," kata dia.

Sebelumnya, tidak ada yang tahu mengapa puncak tertinggi di Pegunungan Himalaya ini terdengar "hidup" saat malam hari.

Masyarakat juga tidak mengetahui penyebab pasti suara tiba-tiba dan memekakkan telinga yang terdengar dari jarak ratusan kilometer itu.

Hingga pada 2018, sebuah studi dari tim peneliti Nepal dan Jepang yang mempelajari aktivitas seismik glasial Himalaya menguak penyebab di balik suara misterius tersebut.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Susunan 19.000 Gunung Berapi Bawah Laut

Efek perubahan suhu di malam hari

Penyebab suara misterius Gunung Everest akhirnya diungkap para ahli.Dok. Pixabay/Simon Penyebab suara misterius Gunung Everest akhirnya diungkap para ahli.

Selama perjalanan lebih dari satu minggu pada 2017, tim peneliti membuat kemah di sebuah bongkahan besar es atau gletser terbuka Everest yang bebas dari puing-puing.

Dari sana, mereka kemudian memperhatikan suara-suara aneh yang selalu dimulai saat malam tiba.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com