Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Radiasi UV Menyebabkan Kanker? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 28/04/2023, 13:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Sinar ultraviolet (UV) adalah jenis radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari dengan panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya tampak.

Meskipun gelombang UV tidak terlihat oleh mata manusia. Namun dalam beberapa situasi, ketika ia jatuh pada bahan tertentu menyebabkannya berpendar.

Radiasi ultraviolet memiliki daya penetrasi yang rendah, sehingga hanya menyebabkan efek langsungnya pada tubuh manusia terbatas pada permukaan kulit.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Peringatan Sinar UV Tinggi Jam 11.00-13.00

Lantas, apakah radiasi UV dapat menyebabkan kanker kulit?

Dampak radiasi ultraviolet

Dikutip dari Britannica, beberapa dampak radiasi ultraviolet pada tubuh manusia antara lain:

  • Sunburn atau kemerahan pada kulit
  • Perkembangan pigmentasi (suntan), di mana kulit menjadi cokelat
  • Penuaan
  • Perubahan karsinogenik.

Paparan radiasi UV secara terus menerus dapat menginduksi sebagian besar perubahan kulit yang umumnya terkait dengan penuaan, seperti kerutan, penebalan, dan perubahan pigmentasi.

Selain itu, ada juga frekuensi kanker kulit yang jauh lebih tinggi, terutama pada orang dengan kulit putih.

Tiga kanker kulit dasar yakni karsinoma sel basal, skuamosa, dan melanoma, telah dikaitkan dengan paparan jangka panjang terhadap radiasi ultraviolet.

Hal ini mungkin terjadi karena perubahan yang dihasilkan dalam DNA sel kulit akibat sinar ultraviolet.

Baca juga: Mengenal Sinar Ultraviolet atau UV: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Radiasi UV dan kanker

Ilustrasi radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.iStockphoto/LFO62 Ilustrasi radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.

Dilansir Live Science, sebagian besar sinar UV alami berasal dari matahari. Namun, hanya sekitar 10 persen dari sinar matahari adalah UV.

Dan hanya sekitar sepertiga dari jumlah tersebut yang menembus atmosfer bumi untuk mencapai tanah.

Dari semua energi UV matahari yang mencapai ekuator, 95 persennya adalah UVA dan 5 persennya adalah UVB.

Tidak ada UVC terukur dari radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi, karena diserap oleh ozon, oksigen molekuler, dan uap air di atmosfer bagian atas.

Namun, radiasi ultraviolet spektrum luas seperti UVA dan UVB adalah yang terkuat dan paling merusak makhluk hidup.

Baca juga: Mengenal Stratosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Mencegah Radiasi Ultraviolet

1. Perubahan warna kulit

Perubahan warna kulit menjadi cokelat saat berjemur adalah reaksi terhadap paparan sinar UVB yang berbahaya.

Pada dasarnya, perubahan warna tersebut dihasilkan dari mekanisme pertahanan alami yang dilakukan oleh tubuh.

Kondisi tersebut mengandalkan pigmen yang disebut melanin, yang diproduksi oleh sel-sel di kulit yang disebut melanosit. Melanin menyerap sinar UV dan menghilangkannya sebagai panas.

Ketika tubuh merasakan bahaya akibat sinar matahari, ia mengirimkan melanin ke sel-sel di sekitarnya dan mencoba melindunginya dari kerusakan lebih lanjut.

Pigmen tersebut menyebabkan kulit menjadi gelap. Melanin secara sederhana bisa disebut sebagai tabir surya alami.

Baca juga: BMKG Umumkan Indeks UV Indonesia Tinggi, Apa Bahayanya bagi Kulit?

2. Sinar UV dapat merusak DNA

Meski tubuh memiliki melanin yang menjadi tabir surya alami, paparan radiasi UV yang terus menerus dapat membuat pertahanan tubuh kewalahan.

Ketika ini terjadi, akan ada reaksi toksik yang mengakibatkan sunburn, yakni efek sinar ultraviolet yang menyebabkan kemerahan atau nyeri.

Namun, dalam kondisi parah, dapat menyebabkan lepuh, bengkak, dan pengelupasan kulit luar. Selain itu, paparan sinar UV juga dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh.

Ketika merasakan ancaman tersebut, tubuh akan membanjiri area tersebut dengan darah untuk membantu proses penyembuhan. Peradangan yang menyakitkan juga bisa terjadi.

Baca juga: Manfaat Ultraviolet B untuk Imunitas, Berjemur Sebaiknya Dilakukan di Jam-jam Ini...

3. Risiko kanker akibat radiasi UV

Terkadang sel dengan DNA yang bermutasi akibat sinar matahari dapat berubah menjadi sel bermasalah yang tidak mati, melainkan akan terus berkembang biak sebagai kanker.

Sinar UV menyebabkan kerusakan acak pada DNA dan proses perbaikannya, sehingga sel memperoleh kemampuan untuk menghindari kematian.

Hasilnya adalah kanker kulit, dan orang yang terkena atau mengalami sunburn berulang kali memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena kanker kulit.

Bentuk kanker kulit yang paling mematikan disebut melanoma, seseorang yang telah menerima lima atau lebih kondisi sunburn sangat berisiko mengalaminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Tren
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com