Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Ultraviolet B untuk Imunitas, Berjemur Sebaiknya Dilakukan di Jam-jam Ini...

Kompas.com - 22/03/2020, 19:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com -Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia dan juga lainnya, untuk menjemur badan di pagi hari sebelum melakukan aktivitas yang lainnya.

Berjemur dan mendapatkan cahaya matahari pagi dipercaya membawa banyak manfaat bagi tubuh.

Biasanya, banyak orang mulai keluar rumah dan berjemur pada jam 07.00 atau sebelum dan setelahnya, dengan pertimbangan sinar yang ada belum terlalu terik sehingga tidak menyengat di kulit.

Namun, ternyata itu adalah waktu yang kurang tepat untuk berjemur.

 

Jam 10.00 pagi

Pemahaman yang keliru ini justru disebut tidak akan banyak mendatangkan manfaat yang dicari, sebaliknya risiko gangguan kesehatan lah malah bisa didapat.

Hal itu diungkapkan Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen menjelaskan hal tersebut melalui sebuah video di akun YouTube-nya.

Waktu yang tepat untuk menjemur badan di bawah sinar matahari adalah sekitar pukul 10.00, bukan lebih pagi dari itu.

"Yang kita butuhkan sebetulnya adalah ultraviolet B. Ultraviolet B ini gelombangnya lebih pendek. Jadi itu sebabnya kita harus tunggu sedikit mataharinya naik. Jadi kita di khatulistiwa, jam 10 sudah ada. Jadi itu adalah alasan kita jemurnya jam 10.00," kata Tan.

Baca juga: Cerita Pengalaman Relawan Menjalani Uji Coba Vaksin Corona di Wuhan

Menurut Tan, dalam berjemur tidak perlu berlama-lama, cukup berjemur selama 15-20 menit, mengingat sinar matahari juga sudah cukup panas.

Semakin banyak permukaan kulit yang terpapar sinar matahari di waktu ini, disebut Tan semakin baik pula hasilnnya.

Manfaatnya

Untuk itu, Tan mengimbau bagi perempuan yang mengenakan jilbab atau kerudung jika ingin berjemur matahari sebaiknya dilakukan di rumah agar ultraviolet B yang dicari dapat secara langsung mengenai permukaan kulit.

Dr Tan menjelaskan, ultraviolet B yang dibawa sinar matahari di pukul 10.00 akan bekerja bersama kolesterol yang ada di bawah permukaan kulit membentuk Vitamin D3.

"Jadi ultraviolet B yang mengandung provitain B3 bersama kolesterol di bawah kulit kita akan membentuk vitamin D3. Nah, vitamin D3 inilah menjadi sumber kekebalan tubuh manusia," sebut dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com