Dinamika magnetik dan atmosfer dari planet-planet tersebut berbeda sehingga beberapa memiliki aurora yang lebih kuat daripada yang lain.
Aurora di planet Mars diperkirakan disebabkan oleh interaksi antara angin matahari dan medan magnet lokal di permukaan planet.
Tidak seperti aurora bumi, yang terjadi terutama di daerah kutub, aurora Mars dapat terjadi di garis lintang yang lebih rendah, terkadang sejauh 30 derajat ke selatan.
Baca juga: Mengenal Eksosfer, Lapisan Atmosfer yang Berbatasan Langsung dengan Luar Angkasa
Aurora Jupiter sangat mencolok, jauh lebih besar, dan lebih intens daripada yang ada di Bumi.
Hal tersebut disebabkan oleh partikel bermuatan dari magnetosfer planet yang bertabrakan dengan atmosfer di dekat kutub. Medan magnet Jupiter 20.000 kali lebih kuat dari Bumi.
Aurora di planet Saturnus juga disebabkan oleh interaksi antara partikel bermuatan dan atmosfer planet.
Namun, fenomena tersebut tidak seintens yang terjadi di Jupiter karena memiliki medan magnet yang lebih lemah.
Baca juga: Mengenal Mesosfer, Lapisan Atmosfer Bumi dengan Suhu Paling Dingin
Uranus dan Neptunus memiliki aurora yang lebih lemah daripada Jupiter dan Saturnus, dan aurora di kedua planet ini diduga disebabkan oleh interaksi antara medan magnet planet dan angin matahari.
Planet-planet ini masing-masing berjarak 1,8 dan 2,8 miliar mil dari Matahari, jadi tidak mengherankan jika aurora di sini lemah dan jarang terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.