Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Fenomena Aurora Bisa Terjadi di Planet Lain? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 26/04/2023, 07:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Aurora adalah fenomena cahaya di atmosfer bagian atas bumi yang umumnya terjadi di kedua kutub bumi.

Dilansir National Geographic, aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit, bergerak dengan lembut, dan berubah bentuk seperti tirai yang tertiup.

Aurora tercipta akibat partikel bermuatan listrik yang disebut ion dari matahari terus mengalir dari permukaan matahari, yang disebut solar wind atau angin matahari.

Saat angin matahari mendekati Bumi, ia bertemu dengan medan magnet yang melindungi planet bumi.

Di ionosfer, ion angin matahari bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen yang berasal dari atmosfer bumi.

Energi yang dilepaskan selama tabrakan ini menyebabkan lingkaran cahaya berwarna-warni di sekitar kutub, cahaya tersebut yang kita kenal dengan aurora.

Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya

Apakah planet lain memiliki aurora?

ilustrasi aurora.Shutterstock ilustrasi aurora.

Selain Bumi, beberapa planet di tata surya, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, memiliki atmosfer dan medan magnet yang besar, sehingga dapat menampilkan aurora.

Aurora juga telah diamati di bulan Jupiter, yakni Io, di mana aurora dihasilkan oleh interaksi atmosfer Io dengan medan magnet kuat Jupiter.

Dikutip dari laman Space Place NASA, aurora bukanlah fenomena yang hanya terjadi di Bumi.

Sebagaimana diketahui, Aurora terjadi di atmosfer Bumi karena memiliki medan magnet yang kuat dan interaksi antara partikel bermuatan magnet pada angin matahari dan molekul gas di atmosfer.

Jika sebuah planet memiliki atmosfer dan medan magnet, maka planet tersebut bisa memiliki aurora.

Tampilan atmosfer serupa aurora telah diamati di semua planet, kecuali Merkurius sebab letaknya yang dekat dengan Matahari.

Baca juga: Mengenal Ionosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Memantulkan Gelombang Radio

Aurora di masing-masing planet

Ilustrasi aurora di kutub selatan Saturnus.NASA/ESA/STScI/A. Schaller. Ilustrasi aurora di kutub selatan Saturnus.

Sejalan dengan itu, dilansir the Aurora Zone, fenomena aurora di planet, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus tercipta dari proses yang hampir sama.

Dinamika magnetik dan atmosfer dari planet-planet tersebut berbeda sehingga beberapa memiliki aurora yang lebih kuat daripada yang lain.

1. Aurora di planet Mars

Aurora di planet Mars diperkirakan disebabkan oleh interaksi antara angin matahari dan medan magnet lokal di permukaan planet.

Tidak seperti aurora bumi, yang terjadi terutama di daerah kutub, aurora Mars dapat terjadi di garis lintang yang lebih rendah, terkadang sejauh 30 derajat ke selatan.

Baca juga: Mengenal Eksosfer, Lapisan Atmosfer yang Berbatasan Langsung dengan Luar Angkasa

2. Aurora di planet Jupiter

Aurora Jupiter sangat mencolok, jauh lebih besar, dan lebih intens daripada yang ada di Bumi.

Hal tersebut disebabkan oleh partikel bermuatan dari magnetosfer planet yang bertabrakan dengan atmosfer di dekat kutub. Medan magnet Jupiter 20.000 kali lebih kuat dari Bumi.

3. Aurora di planet Saturnus

Aurora di planet Saturnus juga disebabkan oleh interaksi antara partikel bermuatan dan atmosfer planet.

Namun, fenomena tersebut tidak seintens yang terjadi di Jupiter karena memiliki medan magnet yang lebih lemah.

Baca juga: Mengenal Mesosfer, Lapisan Atmosfer Bumi dengan Suhu Paling Dingin

4. Aurora di planet Uranus dan Neptunus

Uranus dan Neptunus memiliki aurora yang lebih lemah daripada Jupiter dan Saturnus, dan aurora di kedua planet ini diduga disebabkan oleh interaksi antara medan magnet planet dan angin matahari.

Planet-planet ini masing-masing berjarak 1,8 dan 2,8 miliar mil dari Matahari, jadi tidak mengherankan jika aurora di sini lemah dan jarang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com