Pemilik pertama gedung itu adalah Mooryati Sudibyo dari PT Mustika Ratu. Namun, gedung tersebut dilelang pada 1995.
Keluarga Saidah memenangi pelelangan tersebut. Fajri Setiawan selaku anak kelima Nyonya Saidah resmi menjadi penerima hasil lelang.
Gedung itu lalu direnovasi dan diubah namanya menjadi Menara Saidah. Nama Saidah berasal dari nama pemiliknya, Saidah Abu Bakar Ibrahim.
Saidah Abu Bakar Ibrahim diketahui merupakan mertua dari artis senior Inneke Koesherawati.
Hasil renovasi Menara Saidah membuat jumlah lantai gedung itu bertambah dari hanya 15 menjadi 28 lantai atau hampir dua kali lipatnya.
Baca juga: Viral, Unggahan Warganet soal Menara Saidah, padahal Kosong sejak 2007
Menara Saidah sempat menjadi Sekretariat Panitia Pemilihan Umum (PPU) 1999.
Selanjutnya, gedung ini menjadi kantor Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Saat ini, kementerian tersebut merupakan Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi.
Sayangnya, gedung tinggi itu kemudian resmi ditutup pada 2007. Keputusan ini diduga muncul karena bangunannya miring beberapa derajat. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan penghuni gedung.
Dari situ, muncul anggapan bahwa konstruksi Menara Saidah bermasalah sejak awal. Meski begitu, pihak pemilik atau Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak memberikan penjelasan.
Anggapan itu dibantah PT Gamlindo Nusa selaku pihak pengelola Menara Saidah.
Menurut perusahaan, gedung itu sengaja dikosongkan sampai masa sewa penghuni lama habis. Ini karena skema penyewaan gedung ke calon penyewa berikutnya meliputi satu gedung secara keseluruhan.
Baca juga: Menara Saidah Trending di Twitter, Bagaimana Nasibnya Kini?
Warga sekitar mengaku bahwa sempat ada kegiatan renovasi di Menara Saidah pada pertengahan 2015. Sayangnya, renovasi terhenti setelah dilaksanakan selama dua bulan.
Setahun kemudian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat berencana mengambil alih Menara Saidah pada 2016.
Kompas.com melaporkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, Djarot Saiful Hidayat, mengungkapkan bahwa gedung tersebut dalam sengketa.
"(Menara) Saidah itu sudah sengketa ramai dan katanya (gedungnya) miring," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2016).