KOMPAS.com - Kucing adalah hewan peliharaan yang cenderung memiliki perilaku yang menggemaskan dan terkadang sangat acak.
Beberapa tindakannya akan membuat pemilik atau orang yang melihatnya terhibur, namun beberapa di antaranya dianggap tidak baik.
Misalnya kucing suka menggaruk perabotan, menarik gorden, suka naik ke atas meja, maupun mengobrak abrik kardus dan beberapa benda lain.
Sayangnya, beberapa tindakan yang Anda anggap merusak tersebut, adalah perilaku menyenangkan bagi kucing.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing adalah Peliharaan yang Baik
Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak langsung membentak, memarahi, apalagi sampai bertindak kasar kepada mereka.
Mengapa demikian? Simak penjelasan berikut.
Dilansir AnimalPath, ingatan asosiatif adalah ingatan jangka pendek saat kucing peliharaan Anda menghubungkan aktivitas tertentu dengan apa yang mereka cium, lihat, atau dengar.
Kemudian apakah aktivitas tersebut memiliki atau menghasilkan ingatan positif atau negatif tentangnya.
Ingatan asosiatif kucing terjadi ketika ada sesuatu yang memicunya, tetapi jika tidak ada yang mengaitkan tindakan tersebut, ingatan nyata atau jangka panjang mereka akan hadir.
Menurut sebuah studi pada 2006, kucing hanya memiliki ingatan jangka pendek yang terbatas dari objek tersembunyi dan mengingat lokasi objek hanya sampai satu menit.
Namun, dalam penelitian lain, diketahui bahwa beberapa kucing memiliki ingatan jangka pendek yang bertahan lebih dari 24 jam atau mungkin yang bertahan lebih lama.
Ingatan jangka pendek kucing ini diketahui setara dengan anak berusia 2 atau 3 tahun.
Baca juga: 6 Rekomendasi Ras Kucing Hybrid yang Cocok untuk Dipelihara
Ingatan asosiatif menjadi salah adalah alasan mengapa Anda tidak boleh menghukum kucing akibat tindakannya, seperti menggaruk perabot atau yang lainnya.
Dia tidak akan tahu mengapa Anda marah dan membentaknya, tetapi itu akan mengaitkan tindakan tersebut dengan hukuman dan akan terus mengingatnya.