Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Harta Kekayaan Kadinkes Lampung Reihana yang Tuai Sorotan karena Gaya Hidup Mewah

Kompas.com - 18/04/2023, 11:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, tengah menuai sorotan berkat gaya hidup mewah.

Cuitan soal gaya hidup Reihana salah satunya dibuat oleh akun Twitter ini, Selasa (18/4/2023).

"Pernah disebut beberapa kali kasus korupsi, masih aman, model kerudungnya nyentrik, jenis kudung tadah hujan, flexingnya juga gak main2, tas yg 2nd nya aja 200 jeti," tulisnya.

Menanggapi keriuhan warganet, seperti diberitakan Kompas TV (18/4/2023), Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun memberikan peringatan terhadap gaya hidup mewah Kepala Dinas Kesehatan wilayahnya.

Lantas, seperti apa sosok Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung dan bagaimana harta kekayaannya?

Baca juga: Siapa Bima Yudho TikToker yang Sebut Lampung Tidak Maju-maju?


Profil Kadinkes Lampung Reihana

Dikutip dari laman resmi Dinkes Lampung pada 2016 silam, Reihana atau bernama lengkap Dr. dr. Hj. Reihana, M.Kes menjabat sebagai Kepala Dinas.

Reihana merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) dengan pangkat Pembina Utama Madya/IV d.

Sebelum mengabdi sebagai Kadinkes Provinsi Lampung, dia terlebih dahulu mengampu jabatan Kepala Dinas Bandar Lampung.

Diberitakan Tribunnews (17/4/2023), jabatan Reihana sebagai Kadinkes Provinsi Lampung sudah bertahan selama 14 tahun dan nyaris melewati tiga era gubernur.

Diketahui, dia menduduki posisi ini pertama kali pada masa Gubernur Sjachroedin ZP, M Ridho Ficardo, hingga saat ini di bawah Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Baca juga: Profil Prof I Nyoman Gde Antara, Rektor Universitas Udayana yang Jadi Tersangka Korupsi SPI

Harta kekayaan Reihana

Kepala Dinas Kesehatan Lampung sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Lampung, dr Reihana.KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Kepala Dinas Kesehatan Lampung sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Lampung, dr Reihana.

Merujuk situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Reihana tercatat pertama kali melaporkan harta pada 2016.

Hingga saat ini, Kepala Dinas ini terhitung tujuh kali melakukan pelaporan terhadap harta kekayaannya.

Dia terakhir kali menyampaikan harta pada 16 Februari 2023 untuk periode 2023, dengan total kekayaan "hanya" Rp 2,7 miliar.

Dari empat jenis harta yang dilaporkan, tanah dan bangunan menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp 1.958.250.000.

Berikut rincian empat tanah dan bangunan milik Reihana:

  • Tanah dan bangunan seluas 498 meter persegi dan 400 meter persegi di Bandar Lampung, hasil sendiri senilai Rp 498.000.000.
  • Tanah seluas 4881 meter persegi di Pesawaran, hasil sendiri senilai Rp 1.220.250.000
  • Tanah seluas 400 meter persegi di Lampung Selatan, hasil sendiri senilai Rp 120.000.000
  • Tanah seluas 419 meter persegi di Lampung Selatan, hasil sendiri senilai Rp 120.000.000.

Selanjutnya, Reihana turut melaporkan kas dan setara kas beserta harta bergerak lain, masing-masing senilai Rp 300.000.000 dan  Rp 6.750.000.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung ini juga memiliki tiga mobil dengan nilai total Rp 450.000.000.

Berikut rincian tiga buah mobil Reihana:

  • Nissan Elgrand Minibus Tahun 2007 yang merupakan hadiah, senilai Rp 200.000.000
  • Toyota Minibus Tahun 2010, hasil sendiri senilai Rp 150.000.000
  • Mercedes Benz V230/Minibus Tahun 2002, hasil sendiri senilai Rp 100.000.000.

Dengan demikian, apabila ditotal, harta kekayaan yang dilaporkan Reihana adalah sebesar Rp 2,7 miliar, tepatnya Rp 2.715.000.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com