Dilansir dari Center for Science Education UCAR, karena eksosfer secara bertahap memudar ke ruang angkasa, udara di lapisan atmosfer ini sangat tipis.
Bahkan dalam banyak hal kondisinya hampir sama dengan kehampaan udara di luar angkasa.
Namun, masih ada cukup udara untuk menimbulkan sedikit gaya hambat pada satelit yang mengorbit di dalam lapisan ini.
Gaya tersebut secara bertahap memperlambat pesawat ruang angkasa di orbitnya, sehingga mereka memerlukan roket pendorong untuk mendorongnya terus ke atas.
Jika tidak, pesawat akan jatuh dari orbit dan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer.
Baca juga: Mengenal Kandungan dan Fungsi Atmosfer, Apa Saja?
Di bawah eksosfer, molekul dan atom gas atmosfer bisa bertabrakan satu sama lain. Namun, karena udara di sini sangat tipis, cukup jarang terjadi tabrakan seperti itu.
Atom dan molekul gas di eksosfer bergerak di sepanjang "lintasan balistik", secara bertahap melengkung kembali ke Bumi karena tarikan gravitasi.
Sebagian besar partikel gas di lapisan eksosfer ini memperbesar jalur lintasan balistiknya tanpa pernah mengenai atom atau molekul lain.
Akhirnya mereka melintas kembali ke atmosfer yang lebih rendah karena tarikan gravitasi. Sedangkan beberapa partikel yang bergerak lebih cepat dapat terbang ke luar angkasa.
Baca juga: Mengenal Atmosfer: Pengertian, Fungsi, dan Lapisan-lapisannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.