Selain itu, ada juga "tes berjalan enam menit". AARP melaporkan, tes ini dilakukan untuk mengukur kebugaran dengan membandingkan jarak yang dapat ditempuh pasien dalam waktu tertentu.
Penderita stroke yang mampu berjalan kurang dari 288 meter dalam enam menit dapat melakukan latihan aerobik untuk bisa berjalan 53 meter lebih jauh.
Latihan aerobik yang dilakukan berupa senam selama 30 menit sebanyak dua hingga tiga kali seminggu. Usai dilakukan sepanjang delapan hingga 18 minggu, pasien stroke akan lebih kuat berjalan dan daya tahan tubuhnya meningkat.
Pasien stroke yang sulit melakukan senam aerobik masih bisa berjalan kaki atau menaiki recumbent bike atau sepeda telentang.
Baca juga: Daftar Makanan Pencegah Stroke, Menurunkan Risiko Gangguan Pembuluh Darah
Senam aerobik memang bermanfaat bagi penderita stroke. Namun, bukan berarti dapat dilakukan tanpa pengawasan.
Berikut sejumlah hal yang wajib dipertimbangkan sebelum melakukannya:
Stroke merupakan penyakit berbahaya yang harus mendapatkan perawatan sedini mungkin, karena penyakit ini berpacu dengan waktu.
Meski begitu, kondisi ini dapat diatasi dengan pengobatan dan rehabilitasi yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.