Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Rasanya Terkena Stroke?

Kompas.com - 02/04/2023, 20:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan stroke merupakan keadaan darurat yang dapat mengancam jiwa seseorang.

Stroke terjadi ketika ada gumpalan di pembuluh darah atau arteri otak pecah. Kondisi ini menghambat aliran darah yang membawa oksigen. Akibatnya, sel otak bisa rusak atau mati.

Karena menyerang otak yang mengontrol fungsi tubuh, stroke dapat memengaruhi hampir semua bagian.

Gejala stroke dapat berupa wajah terkulai, lengan atau tungkai yang lemah dan mati rasa, ketidakmampuan untuk berbicara jelas, mendadak sakit kepala parah, dan sulit melihat dengan satu atau kedua mata.

Lalu, apa sebenarnya yang dirasakan penderita stroke?

Baca juga: Gejala Stroke Berdasarkan Usia Penderita, dari Bayi hingga Lansia


Yang dirasakan pasien stroke

Ilustrasi stroke di usia muda. Sakit kepala adalah salah satu gejala stroke yang dialami wanita.Shutterstock/metamorworks Ilustrasi stroke di usia muda. Sakit kepala adalah salah satu gejala stroke yang dialami wanita.
Dilansir dari GoodRx Health, seorang penderita stroke bernama Jenna Muscat mengaku mengalami sakit kepala parah setelah bangun tidur.

Rasa sakit itu tidak kunjung sembuh bahkan setelah ia minum obat. Ia awalnya menduga hanya terkena migrain.

"Rasa sakit yang berdenyut, seperti seseorang menusukkan pisau ke otak saya di belakang kedua mata saya," ujarnya.

Setelah itu, kondisinya memburuk. Dia mulai kehilangan penglihatan, telinga berdenging, dan mati rasa di beberapa bagian tubuhnya. Setelah diperiksa, ternyata ada penyumbatan di otaknya.

Stroke juga dapat menyerang orang yang terlihat sehat. Britt Richardson seorang ahli gizi di Vermont mengaku berolahraga setiap hari, makan dengan baik, dan tidak memiliki risiko terkena stroke.

Baca juga: Daftar Makanan Pencegah Stroke, Menurunkan Risiko Gangguan Pembuluh Darah

“Saya tidak merasa sakit, tetapi bagian kiri bidang penglihatan saya di kedua mata hilang,” kata Britt.

Ia lalu didiagnosis menderita stroke. Setelah pengobatan, Britt bisa melihat lagi tapi ia masih kesulitan berjalan jarak jauh.

Pasien stroke lain, Griff Lambert, mengaku tiba-tiba tidak tahu di mana ia berada saat berkendara di sekitar rumahnya. Awalnya, ia tidak tahu itu gejala stroke.

Namun, semakin lama, Lambert semakin bingung dan sulit berpikir. Ia juga mengalami mati rasa di wajah dan lengan kanannya terasa lemah.

“Awalnya terasa mati rasa dari bagian atas kepala saya, sisi kanan wajah saya, leher, bahu, tulang belikat. Dan kemudian lengan mulai terasa seperti karet," ujarnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com