KOMPAS.com - 26 Maret 2015, pemuda bernama Akseyna Ahad Dori (19) ditemukan tak bernyawa di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Kala itu, mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA UI ini diduga bunuh diri. Namun, pihak kepolisian yang menyelidiki mengatakan bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.
Kini, delapan tahun berlalu, tindak pidana yang menewaskan Akseyna belum juga terungkap, dan masih menyisakan kejanggalan.
Terbengkalainya kasus kematian ini membuat Badan Eksekutif Mahasiswa UI menyayangkan sikap Rektor Ari Kuncoro.
"Yang betul-betul kami sayangkan adalah pimpinan kampus UI yang tidak mau buka suara sedikit pun terkait kasus Akseyna," kata Ketua BEM UI Melki Sadek Huang, dikutip dari Kompas.com (1/4/2023).
Baca juga: Beda Versi Kronologi Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak
Penemuan jasad Akseyna terjadi pada Kamis (26/3/2015) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat itu, seorang mahasiswa UI bernama Roni membuat kegaduhan karena melihat jasad mengambang di Danau Kenanga.
Begitu ditemukan, jenazah yang kala itu masih belum diketahui identitasnya mengenakan ransel berisi sejumlah batu.
Butuh sekitar empat hari bagi pihak kepolisian untuk mengidentifikasi jasad yang sudah rusak tersebut sebagai Akseyna.
Hal itu terungkap setelah orangtua Akseyna yang tinggal di Yogyakarta datang ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk mengidentifikasi jenazah pada Senin (30/3/2015).
Kasat Reskrim Polresta Depok saat itu, Kompol Agus Salim mengatakan, orangtua korban dapat mengenali sosok Akseyna berdasarkan bentuk hidung.
Selain itu, pakaian dan sepatu pemberian orangtua yang dikenakan almarhum turut memperkuat keyakinan pihak keluarga.
Menurut Agus, kedatangan pihak keluarga ke Rumah Sakit Polri untuk mencari tahu keberadaan Akseyna yang putus kontak selama beberapa hari terakhir.
Saat mendengar kabar penemuan jasad di Danau Kenanga UI, keluarga pun langsung menghubungi pihak UI serta Polsek Beji dan Polresta Depok.
Baca juga: 8 Tahun Misteri Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Sayangkan Pihak Kampus yang Tutup Mulut
Setelah memastikan identitas, seperti dikutip Kompas.com (26/3/2021), polisi menduga Akseyna melakukan bunuh diri. Dugaan ini muncul lantaran kepolisian menemukan surat wasiat yang tertempel di dinding kosnya.
"Dugaan sementara bunuh diri. Kita menemukan semacam surat wasiat korban," jelas Agus.
Surat yang dimaksud merupakan tulisan tangan dalam bahasa Inggris yang menyiratkan pesan terakhir korban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.