KOMPAS.com - Atmosfer menjadi salah satu komponen utama dalam sistem fisik bumi yang terbuat dari lapisan gas.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultraviolet (UV) yang masuk dan mencegah suhu ekstrem antara siang dan malam.
Lapisan-lapisan atmosfer yang panas akibat sinar matahari juga menyebabkan konveksi yang menggerakkan pergerakan udara dan pola cuaca di seluruh dunia.
Lalu, apa itu atmosfer?
Baca juga: 10 Kerajaan Terbesar Sepanjang Sejarah, Apa Saja?
Dilansir dari Center for Science Education UCAR, atmosfer adalah campuran beberapa lapisan gas yang mengelilingi bumi.
Kandungan gas utama di atmosfer bumi adalah nitrogen dan oksigen. Udara kering terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen (N2) dan 21 persen oksigen (O2).
Sisanya kurang dari 1 persen di atmosfer merupakan campuran gas, termasuk Argon (Ar) dan karbon dioksida (CO2).
Atmosfer juga mengandung jumlah uap air yang bervariasi, rata-rata sekitar 1 persen. Banyak juga partikel kecil yang disebut aerosol, baik padat atau cair, berada di atmosfer.
Aerosol dapat terbentuk dari debu, spora dan serbuk sari, garam dari semburan laut, abu vulkanik, asap, dan polutan yang masuk melalui aktivitas manusia.
Baca juga: 9 Peradaban Manusia yang Hilang, Apa Saja?
Atmosfer memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup makhluk di bumi. Fungsi atmosfer antara lain sebagai berikut:
Setiap planet di tata surya memiliki atmosfer, tetapi tidak ada yang memiliki rasio gas atau struktur berlapis yang sama dengan atmosfer bumi.
Baca juga: Mengenal 7 Keajaiban Dunia Kuno, Hanya Satu yang Masih Berdiri
Atmosfer bumi dibagi menjadi lima lapisan yang berbeda. Sebagaimana dilansir dari National Geographic, berikut adalah lapisan-lapisan atmosfer:
Lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi adalah troposfer. Jaraknya mencapai sekitar tujuh dan 15 kilometer dari permukaan.
Troposfer paling tebal berada di garis ekuator, sedangkan yang lebih tipis berada di Kutub Utara dan Selatan.