Mengenal 7 Keajaiban Dunia Kuno, Hanya Satu yang Masih Berdiri

KOMPAS.com - Tujuh keajaiban dunia kuno adalah tujuh bangunan megah yang merupakan produk luar biasa dari kreativitas dan keterampilan peradaban masa lampau.

Sebelum adanya bangunan megah modern seperti sekarang ini, masyarakat masa lampau telah menciptakan bangunan megah dengan arsitektur yang menakjubkan.

Karya seni dari 7 keajaiban dunia kuno tersebut menjadi bukti kepandaian, imajinasi, dan kerja keras yang mampu dilakukan oleh manusia.

Baca juga: 10 Kerajaan Terbesar Sepanjang Sejarah, Apa Saja?

Daftar 7 keajaiban dunia kuno diketahui berasal dari sebuah tulisan karya Philo dari Bizantium pada tahun 225 SM yang disebut “On The Seven Wonders (Di Tujuh Keajaiban)”.

Dikutip dari laman National Geographic, berikut adalah daftar 7 keajaiban dunia kuno:

1. Piramida Giza
2. Taman Gantung Babilonia
3. Kuil Artemis
4. Patung Zeus
5. Mausoleum di Halicarnassus
6. Kolosus dari Rhodes
7. Mercusuar Alexandria

Sejalan dengan itu, dilansir dari History, berikut penjelasan lengkap mengenai 7 keajaiban dunia kuno:

1. Piramida Giza

Freepik/wirestock 7 keajaiban dunia kuno, Piramida Giza.

Piramida yang terletak di Giza, tepi barat Sungai Nil, Mesir, adalah satu-satunya dari 7 keajaiban dunia kuno yang masih bertahan hingga saat ini.

Terdapat tiga piramida yang ada di Giza yakni Khufu (Cheops), Khafra (Chephren), dan Menkaura (Mycerimus), yang dibangun antara 2700 dan 2500 SM sebagai makam raja.

Piramida terbesar dan paling megah adalah Khufu, yang dikenal sebagai the Great Pyramid of Giza atau Piramida Besar Giza, yang memiliki luasnya 13 hektar.

Bangunan ini diyakini mengandung lebih dari 2 juta balok batu yang beratnya mulai dari dua hingga 30 ton.

Baca juga: 7 Tanaman Tertua di Dunia, Ada yang Berusia 80.000 Tahun

2. Taman Gantung Babilonia

Wikimedia 7 keajaiban dunia, Taman Gantung Babilonia.

Bangunan yang termasuk dalam daftar 7 keajaiban dunia kuno berikutnya adalah Taman Gantung Babilonia.

Menurut penyair Yunani kuno, Taman Gantung Babilonia dibangun oleh raja Babilonia Nebukadnezar II pada tahun 600 SM di dekat Sungai Efrat, Irak.

Taman gantung itu konon berada pada ketinggian lebih dari 22 meter di atas teras bata persegi besar.

Raja Nebukadnezar II membangun taman yang menjulang tinggi untuk mengobati kerinduan kekasihnya Amytis akan keindahan alam rumahnya di Media (bagian barat laut Iran).