Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Kesehatan Paus Fransiskus Pasca-masuk Rumah Sakit

Kompas.com - 31/03/2023, 11:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi kesehatan Paus Fransiskus dikabarkan semakin membaik usai dilarikan ke rumah sakit.

Hal itu disampaikan oleh tim medis Paus Fransiskus, Vatikan pada Kamis (30/3/2023).

"Berdasarkan kemajuan (kondisi kesehatan) yang diharapkan, Bapa Suci dapat dipulangkan dalam beberapa hari mendatang." ujarnya, dilansir dari Reuters.

Kendati demikian, tidak dijelaskan apakah Paus Fransiskus akan dipulangkan sebelum upacara Paskah, Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Apakah Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia?

Pria berusia 86 tahun ini didiagnosis infeksi pernapasan karena virus bronkitis yang menular. Akibatnya, Paus Fransiskus memerlukan infus antibiotik intravena.

Selama dirawat, Vatikan merinci kondisi Paus Fransiskus saat dirawat.

Dikutip dari New York Times, Paus Fransiskus tidur nyenyak sepanjang malam, makan sarapan, membaca beberapa surat kabar, dan kembali bekerja.

Dia juga berdoa di kapel kecil di dalam suite rumah sakit swasta kepausan, menunjukkan bahwa dirinya bisa bergerak dari tempat tidurnya.

Baca juga: Meninggal Dunia, Ini Profil Paus Benediktus XVI


Kronologi Paus Fransiskus masuk rumah sakit

Paus Fransiskus sempat memimpin audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus, Rabu (29/3/2023).

Saat itu, dia tampak bersemangat. Namun, tiba-tiba terlihat meringis kesakitan.

Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit Gemelli dan mengeluh kesulitan bernapas.

Dokter mengatakan, hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya infeksi virus Covid-19.

Paus Fransiskus diminta untuk menjalani CT scan dada dan tes lainnya.

Dokter kemudian memutuskan agar Paus Fransiskus dirawat beberapa hari.

Baca juga: Paus Fransiskus Masuk Rumah Sakit karena Infeksi Pernapasan

Riwayat penyakit Paus Fransiskus

Selama bertahun-tahun, Paus Fransiskus mengalami masalah lutut dan linu pada panggul.

Dalam beberapa kali kesempatan, dia harus menggunakan kursi roda.

Pada 2021, Paus Fransiskus menjalani operasi usus besar di rumah sakit Gemelli.

Paus Fransiskus juga menderita pneumonia parah yang mnegakibatkan sebagian paru-parunya diangkat.

Paus Fransiskus telah berulang kali mengatakan bahwa dirinya akan mempertimbangkan mundur jika kondisi kesehatan mengharuskannya bertindak demikian.

Baca juga: Paus Fransiskus Sebut Tidak Ada Toleransi untuk Tindakan Rasialisme

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com