Smart forest biodiversity monitoring dapat diterapkan dengan penggunaan beberapa teknologi seperti sensor Internet of Things (IoT), drone, dan kamera traps untuk real time monitoring kondisi hutan dan penyusunan database biodiversitas.
Selain itu, teknologi tersebut juga dapat mendukung emergency reporting apabila terdapat satwa liar yang mendekati kawasan penduduk.
Wilayah hutan di IKN juga termasuk berpotensi mengalami kebakaran karena menurut data Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) dan PUPR tahun 2021, terdapat 105.000 hektar batubara dangkal di Kalimantan Timur dengan 59.000 hektar di antaranya swabakar tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya smart forest fire management dengan perencanaan sekat bakar yang disertai teknologi fire hotspot monitoring, fire emergency alert system, dan fire tracking capability.
Dalam pembangunan IKN, penyediaan bahan pangan untuk mendukung kebutuhan dasar manusia juga harus terus diupayakan. Untuk penyelenggaraan keperluan perkebunan/pertanian di wilayah hutan, dapat diterapkan sistem wanatani/agroforestri.
Agroforestri merupakan integrasi budidaya tanaman berkayu (pohon) dengan tanaman semusim (tanaman perkebunan), dan terkadang beserta hewan ternak untuk menciptakan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Penggunaan teknologi untuk menciptakan Smart Agroforestry (SAF) di IKN dilakukan dengan beberapa cara seperti perencanaan budidaya dengan Geographic Information System (GIS), penggunaan sensor iklim dan tanah pada masa budidaya, serta pemanfaatan drone untuk persemaian dan pengawasan lahan.
Teknologi tersebut juga dapat dimanfaatkan pada lahan yang ditujukan khusus untuk perkebunan/pertanian, sebagai upaya mewujudkan precision agriculture.
Dengan penguasaan dan pemanfaatan teknologi pada berbagai sektor pembangunan, maka diharapkan IKN akan menjadi living lab dari sebuah proses transformasi berbudaya dan bekerja untuk mewujudkan bangsa dan negara maju yang produktif, inovatif, dan berdaya saing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.