KOMPAS.com- Diabetes adalah penyakit metabolis yang menyebabkan gula darah tinggi.
Hal ini disebabkan karena tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang dibuatnya secara efektif.
Diketahui, insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas yang membantu tubuh menggunakan glukosa (gula) sebagai energi.
Gula darah tinggi yang tidak diobati akibat diabetes dapat merusak saraf, mata, ginjal, dan organ tubuh lainnya.
Dilansir dari Healthline, ada beberapa jenis diabetes yang dibagi menjadi 4, yakni
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 1.5
Diabetes gestasional
Baca juga: 5 Sayuran Penurun Trigliserida, Bantu Cegah Diabetes dan Obesitas
Berikut penjelasannya:
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun.
Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah meningkat sehingga memicu kerusakan pada sel-sel di pankreas, tempat pembuatan insulin. Sedangkan untuk penyebab diabetes tipe 1 sendiri belum diketahui dengan jelas.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan gula menumpuk di dalam darah.
Tipe diabetes ini paling umum dialami oleh kebanyakan orang. Ada sekitar 90-95 persen orang yang hidup dengan diabetes memiliki tipe 2.
Diabetes tipe 1.5 juga dikenal sebagai diabetes autoimun laten yang terjadi pada orang dewasa atau latent autoimmune diabetes of adults (LADA).
Diabetes ini bisa terjadi selama masa dewasa dan berkembang secara bertahap seperti diabetes tipe 2. LADA merupakan penyakit autoimun yang tidak dapat diobati dengan pola makan atau gaya hidup.
Diabetes gestasional adalah gula darah tinggi yang biasanya dialami selama masa kehamilan. Hal ini biasanya disebabkan oleh hormon penghambat insulin yang diproduksi oleh plasenta.
Setiap jenis diabetes memiliki gejala, penyebab, dan pengobatan yang unik.
Baca juga: 9 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja?
Gejala tipe 1, tipe 2, dan tipe 1.5 (LADA) adalah sama, tetapi terjadi dalam waktu yang lebih singkat daripada tipe 2 dan 1.5.
Pada tipe 2, onset (waktu munculnya gejala diabetes) cenderung lebih lambat. Saraf kesemutan dan luka yang lama untuk sembuh lebih sering terjadi pada tipe 2.
Jika tidak diobati, khususnya pada tipe 1, maka dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik. Ini adalah saat ada tingkat keton yang berbahaya di dalam tubuh.
Gejala umum diabetes antara lain:
Gejala pada pria:
Selain gejala umum diabetes, pria dengan diabetes mungkin memiliki:
Gejala pada wanita:
Wanita dengan diabetes dapat memiliki gejala seperti:
Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Sering Pusing?
Kebanyakan orang yang mengalami diabetes gestasional tidak memiliki gejala apa pun.
Diabetes gestasional dapat dideteksi dengan tes gula darah rutin atau tes toleransi glukosa oral, yang biasanya dilakukan antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penderita diabetes gestasional juga akan mengalami peningkatan rasa haus atau buang air kecil.
Baca juga: 10 Gejala Diabetes yang Tak Biasa, Muncul di Tangan, Leher, dan Mulut
Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan diabetes tipe 1. Untuk beberapa alasan, sistem kekebalan secara keliru menyerang dan menghancurkan sel beta penghasil insulin di pankreas.
Diabetes tipe 2 berasal dari kombinasi faktor genetika dan gaya hidup. Kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko.
Membawa beban ekstra, terutama di perut, membuat sel Anda lebih tahan terhadap efek insulin pada gula darah. Selain itu, kondisi ini juga dikaitkan dengan faktor genetik.
Diabetes tipe 1.5 adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika pankreas diserang oleh antibodi Anda sendiri, seperti pada tipe 1. Mungkin bersifat genetik, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.
Diabetes gestasional terjadi akibat perubahan hormon selama kehamilan. Plasenta menghasilkan hormon yang membuat sel orang hamil kurang sensitif terhadap efek insulin. Ini dapat menyebabkan gula darah tinggi selama kehamilan.
Orang yang kelebihan berat badan saat hamil atau yang kelebihan berat badan selama kehamilan lebih mungkin terkena diabetes gestasional.
Baca juga: Hati-hati, Ini Gejala Diabetes yang Sering Tak Disadari
Diabetes tipe 1 kebanyakan dialami oleh anak atau remaja, terlebih mereka yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut.
Risiko diabetes tipe 2 meningkat jika Anda:
Diabetes tipe 2 juga secara tidak proporsional mempengaruhi populasi ras dan etnis tertentu.
Orang dewasa yang memiliki keturunan Afrika-Amerika, Hispanik atau Amerika Latin, atau Asia-Amerika lebih mungkin didiagnosis dengan diabetes tipe 2 daripada orang dewasa kulit putih, menurut penelitian pada 2016.
Baca juga: Benarkah Diabetes Dapat Memicu Kebotakan?
Diabetes tipe 1.5 ditemukan pada orang dewasa di atas 30 tahun dan sering disalahartikan sebagai tipe 2.
Namun, orang dengan kondisi ini belum tentu kelebihan berat badan, dan pengobatan oral serta perubahan gaya hidup tidak berpengaruh.
Risiko untuk diabetes gestasional meningkat jika Anda:
Baca juga: 4 Manfaat Daun Sembung, Termasuk Cegah Komplikasi Diabetes
Semakin tinggi gula darah dan semakin lama menderita diabetes, semakin besar juga risiko komplikasi yang mungkin akan terjadi.
Komplikasi yang terkait dengan diabetes meliputi:
Baca juga: Benarkah Diabetes Termasuk Penyakit Keturunan?
Komplikasi pada bayi dapat disebabkan oleh diabetes gestasional, antara lain:
Komplikasi pada ibu juga dapat disebabkan oleh diabetes gestasional, antara lain:
Pengobatan diabetes melibatkan diet dan aktivitas fisik bersamaan dengan penurunan glukosa darah dan kadar faktor risiko lain yang diketahui merusak pembuluh darah.
Intervensi yang hemat biaya dan layak dilakukan di negara berpenghasilan rendah dan menengah meliputi:
Intervensi penghematan biaya lainnya meliputi:
Baca juga: 7 Ramuan Herbal untuk Penderita Diabetes, dari Jahe hingga Daun Mangga