Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hipotermia, Penyebab Mahasiswa Unsoed Tewas di Gunung Slamet

Kompas.com - 28/02/2023, 14:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah meninggal dunia saat mendaki di Gunung Slamet, Minggu (26/2/2023) karena mengalami hipotermia.

Dikutip dari Kompas.com (27/2/2023), korban bernama Sadewa Natha Radya asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unsoed.

Sadewa meninggal saat menjalani pendakian bersama Unit Pandu Lingkungan (UPL) Unsoed ke Gunung Slamet. Pendakian ini dijadwalkan berlangsung mulai Jumat (24/2/2023) hingga Minggu (26/2/2023) melalui jalur Permadi Guci, Tegal.

Cuaca buruk yang melanda selama pendakian Gunung Slamet mengakibatkan korban mengalami hipotermia dan nyawanya tidak dapat tertolong. 

Apa itu hipotermia yang menyebabkan mahasiswa Unsoed itu meninggal dunia?

Baca juga: Tanda-tanda Alergi Dingin yang Muncul Saat Musim Hujan

Mengenal HipotermiaKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Mengenal Hipotermia

Apa itu hipotermia

Dilansir dari CDC Amerika Serikat, hipotermia adalah kondisi yang terjadi saat seseorang terlalu lama berada dalam suhu yang sangat dingin.

Saat terkena suhu dingin, energi panas dalam tubuh seseorang akan lebih cepat hilang daripada yang diproduksi. Paparan suhu dingin yang terlalu lama lalu akan menghabiskan energi yang disimpan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan suhu tubuh menurun drastis.

Suhu tubuh yang terlalu rendah dapat mempengaruhi otak. Korban menjadi tidak bisa berpikir jernih atau bergerak dengan normal. Kondisi ini sangat berbahaya karena seseorang bisa saja tidak sadar saat mengalami hipotermia.

Hipotermia dapat mulai terjadi di suhu dingin sekitar 4 derajat Celsius ataupun saat kedinginan karena hujan, keringat, atau berendam di air dingin.

Baca juga: Kapan Bayi Bisa Mulai Mandi dengan Air Dingin? Ini Penjelasan Dokter

Tanda-tanda mengalami hipotermia

Berikut ini tanda-tanda seseorang mengalami hipotermia:

Orang dewasa:

  • Gemetaran
  • Kelelahan atau merasa sangat lelah
  • Kebingungan
  • Tangan meraba-raba
  • Hilang ingatan
  • Bicara cadel
  • Mengantuk

Bayi:

  • Kulitnya berwarna merah cerah
  • Kulit terasa dingin
  • Energi sangat rendah

Baca juga: Setelah Berolahraga, Sebaiknya Mandi Air Dingin atau Air Panas?

Penyebab hipotermia

Menurut Mayo Clinic, penyebab utama hipotermia adalah paparan kondisi cuaca dingin, air dingin, atau terlalu lama berada di lingkungan yang lebih dingin dari suhu normal.

Berikut kondisi yang menyebabkan hipotermia:

  • Mengenakan pakaian yang kurang sesuai dalam kondisi cuaca dingin
  • Berada di luar ruangan saat cuaca dingin terlalu lama
  • Jatuh ke air atau emakai pakaian basah
  • Tidak dapat pindah ke lokasi yang hangat dan kering
  • Berada di gedung yang suhunya terlalu dingin. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Perlengkapan yang Wajib Dibawa Saat mendaki Agar Terhindar Hipotermia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com