KOMPAS.com - Sebuah unggahan video mengenai adanya lubang besar di lereng Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat, viral di media sosial TikTok.
Video unggahan yang menyebut adanya "Lubang Misteri" di kaki Gunung Galunggung, diunggah oleh akun TikTok @rendichu03 pada 7 Desember 2022.
"Lubang misteri, Lubang terdalam yang ada di sekitaran Gunung Galunggung. Ada yg tau ga sih ini bekas apa?"tulis akun tersebut dalam unggahan videonya.
@rendichu03 ada yang tau ga sih ..ini bekas apa ?? #gununggalunggung #tasikmalaya ? Horror Sound Music - Mauro Rawn
Dalam video tersebut terlihat adanya sebuah lubang besar di antara semak belukar yang terlihat ditutupi penutup besi. Ketika kamera didekatkan, lubang tersebut terlihat gelap dan misterius.
Baca juga: Gunung Galunggung Ramai Disebut Aktif, PVMBG Pastikan Masih Normal
Hingga Kamis (23/2/2023), video tersebut telah dilihat lebih dari 10 juta kali, disukai lebih dari 406.000 akun dan mendapat ribuan komentar.
Sejumlah warganet memberikan komentar etrkait unggahan tersebut. Di antaranya menyebut soal saluran lahar ketika Gunung Galunggung meletus pada 1982.
"Kalau benar itu di Galunggung, mungkin untuk saluran lahar atau serapan ketika Galunggung meletus th 1982," kata akun dengan nama Toedji S..'61.
"Kelahiranku Tasikmalaya, tapi baru tau di gunung Galunggung ada sumur sedalam itu," kata akun dengan nama Ivi.
Lalu, apa sebenarnya lubang tersebut?
Koordinator Gunung Api di Unit Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Oktory Prambada menjelaskan, bahwa fungsi lubang atau terowongan tersebut adalah untuk mengurangi volume dari danau kawah Gunung Galunggung.
Oktory menjelaskan, Gunung Galunggung memiliki danau kawah yang terbentuk usai erupsi tahun 1982. Kawah tersebut semakin hari semakin terisi oleh air.
Oleh karena itu kemudian Pemerintah membangun sejumlah terowongan untuk pembuangan air dari danau kawah Gunung Galunggung pada tahun 1996.
"Tahun 1996, volume air berkisar 7 juta meter kubik, kemudian 1996 Pemerintah melakukan pengurangan debit air di kawah Galunggung dengan cara membuat tunnel-tunnel terowongan pembuangan air," kata Oktory.
Pihaknya mengungkapkan, setelah terowongan dibuat, volume danau kawah Gunung Galunggung mulai berkurang drastis.
"Sekarang sekitar 700.000 meter kubik, dari yang dulunya 7 juta meter kubik," katanya.