KOMPAS.com - Darah tinggi atau hipertensi termasuk salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 63.309.620 orang diperkirakan memiliki darah tinggi pada 2018. Di antara jumlah itu, 427.218 orang diestimasikan meninggal dunia.
Darah tinggi terjadi saat darah di dinding arteri dipompa terlalu keras. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kematian akibat penyakit jantung dan stroke.
Baca juga: 5 Kebiasaan Makan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?
Dilansir dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), berikut 6 cara mencegah tekanan darah tinggi.
Pilihlah makanan dan jajanan yang sehat untuk membantu menghindari tekanan darah tinggi dan komplikasinya. Selain itu, pastikan juga mengonsumsi banyak buah dan sayuran segar.
Makanan yang baik untuk mencegah darah tinggi kaya akan kalium, serat, dan protein, serta rendah garam dan lemak jenuh.
Orang yang terbiasa makan makanan sehat akan menjaga tekanan darah tetap rendah dan melindungi dari penyakit jantung dan stroke.
Baca juga: 10 Obat Alami yang Ampuh Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Kelebihan berat badan atau obesitas akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Untuk menentukan berat badan dan tinggi yang ideal, dokter biasanya menghitung dengan indeks massa tubuh (BMI). Dokter juga akan mengukur pinggang dan pinggul untuk menilai lemak tubuh.
Untuk menjaga berat badan tetap ideal, pastikan mengonsumsi makanan sehat dan lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Baca juga: 6 Ciri Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan menurunkan tekanan darah.
Orang dewasa direkomendasikan berolahraga paling tidak 2 jam 30 menit setiap minggu dalam intensitas sedang, contohnya jalan cepat atau bersepeda.
Sementara anak-anak dan remaja harus melakukan aktivitas fisik selama 1 jam setiap hari.
Baca juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.