Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Penganiayaan Mario Dandy Viral, Kenapa Pelaku Merekam Aksinya?

Kompas.com - 27/02/2023, 17:14 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tindakan penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio atau MDS (20) kepada D (17) mendapatkan sorotan publik. Terlebih setelah video aksi penganiayaan yang dilakukan anak mantan pegawai pajak itu beredar di media sosial. 

Dalam kejadian ini, Mario Dandy Satrio diduga meminta temannya Shane Lukas alias SLR (19) untuk mengambil video penganiayaan tersebut dengan ponsel milik pelaku.

Terkait tindak penganiayaan tersebut, Mario Dandy Satrio dan Shane Lukas ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP.

Polres Jakarta Selatan menetapkan Shane sebagai tersangka karena perannya sebagai orang yang merekam kejadian tersebut.

Berkaca dari kasus tersebut, mengapa pelaku penganiayaan merekam aksi yang ia lakukan, apa alasannya?

Baca juga: Peran 2 Tersangka dalam Kasus Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor


Bukti eksistensi pelaku

Menurut kriminolog Universitas Padjadjaran Yesmil Anwar, tindakan pelaku merekam aksi penganiayaan yang dilakukannya bisa disebabkan karena sejumlah faktor. Salah satunya menurut Anwar sebagai bukti eksistensinya.

Selain itu, dia juga menyebut, latar belakang pelaku juga dapat membuatnya merasa tidak takut merekam aksi penganiayaan. Padahal, video aksi penganiayaan itu besar kemungkinan sebagai bukti di pengadilan. 

Yesmil menyebut pola asuh dari orangtua pelaku yang memanjakan bisa membuatnya cenderung bersikap kekanakan meskipun saat ini usianya sudah masuk kategori orang dewasa.

"Dia mungkin belum dewasa perkembangannya walaupun berusia 20 tahun," ujar Yesmil kepada Kompas.com, Minggu (26/2/2023).

Jika dibiarkan, menurutnya, hal ini akan membuat pelaku bersikap anti-sosial serta mengutamakan ego dan diri sendiri.

Saat emosinya terpancing, ia akan terangsang untuk berbuat kriminal. Pelaku akan melakukan tindakan apapun untuk memenuhi keinginannya, termasuk merekam perbuatan kekerasan yang dilakukan.

Selain itu, Yesmil mengatakan bahwa pelaku merekam tindakan kekerasannya untuk membuktikan eksistensi dirinya.

"Biasanya ingin menunjukkan kegagahan. Dia ingin menunjukkan kegagahan di hadapan pacarnya," lanjutnya.

Yesmil mengungkapkan jika pelaku tidak memperhatikan risiko yang akan muncul dari rekaman semacam itu. Selama keinginannya terpenuhi, ia tidak akan mempedulikan hal lain.

"Ciri remaja itu nggak kepikiran risikonya. Orang dewasa juga kadang gitu. Dengan direkam, cuma dilihat keuntungannya. Risiko ini nomor dua," pungkasnya.

Baca juga: Pasal dan Ancaman Pidana Mario Dandy Satrio, Tersangka Penganiayaan Anak Kader GP Ansor

Halaman:

Terkini Lainnya

Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com