Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Jerawat Bisa Muncul di Area Kewanitaan? Begini Kata Dokter

Kompas.com - 24/02/2023, 10:49 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto terkait dengan jerawat yang muncul di area kewanitaan ramai dibicarakan di Twitter.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter @ohmybeautybank pada Kamis (23/2/2023). 

"Guys maaf bgt ini jerawat bukan ya? Sakit banget baru muncul di ar3a kew4nit44n
Minta rekomendasi utk obatin ini dong. Terimakasih," tulis pengunggah.

Hingga Kamis (23/2/2023) malam, unggahan itu telah dijangkau sebanyak 182.000 kali dan disukai lebih dari 400 pengguna.

Namun setelah dilakukan penelurusan kembali oleh Kompas.com pada Jumat (24/2/2023) pagi, unggahan itu telah dihapus oleh pengunggah.

Lantas, benarkah jerawat bisa muncul di sekitar area kewanitaan?

Baca juga: Ramai soal Gatal di Vagina Menjelang Haid, Apa Penyebabnya?


Penjelasan dokter

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Wawang Sukarya menjelaskan, jerawat itu terjadi karena ada penyumbatan di pangkal rambut (folikel).

Sumbatan ini bisa disebabkan keringat, lemak atau minyak, dan sel-sel kulit mati.

"Secara teoritis karena di daerah kemaluan juga terdapat rambut, maka bisa saja terjadi meskipun saya jarang menemukannya," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya, daerah kelamin merupakan area yang sensitif. Jadi, disarankan untuk lebih hati-hati dalam merawatnya.

Jerawat di area kemaluan bisa disebabkan karena kurang menjaga kebersihan area vital itu.

Selain itu, penggunaan bahan kimia dan produk-produk tertentu juga bisa memicu adanya infeksi pada daerah kelamin.

"Daerah kemaluan itu juga sensitif terhadap beberapa pemakaian bahan-bahan yang tertentu seperti sabun wangi, bedak, dan lainnya yang bisa menyebabkan iritasi," ungkap Wawang.

Baca juga: Ramai soal Ada Cacing Kremi di Vagina, Apa Penyebabnya?

Bisa picu peradangan

Ilustrasi wanita mengalami nyeri haidfreepik/diana.grytsku Ilustrasi wanita mengalami nyeri haid
Wawang mengatakan, jerawat yang muncul di area kemaluan bisa menyebabkan efek peradangan, seperti nyeri dan panas.

Jika peradangannya meluas, maka bisa berakibat merusak kulit.

Saat mengalami jerawat pada area kemaluan, ia menyarankan agar tidak disentuh maupun dipijat.

Hal ini dikarenakan dapat memicu infeksinya membesar dan meluas. Terlebih saat tangan kotor, maka bisa menyebabkan bakteri masuk.

"Di daerah kelamin jika terjadi infeksi dan menyebar tentu saja tidak bagus. Maka dari itu jangan dipijat apalagi dengan tangan yang tidak bersih," jelasnya.

"Jika mengganggu sebaiknya ke dokter spesialis kulit untuk diperiksa," tambahnya.

Baca juga: Cara Membersihkan Vagina agar Tetap Sehat dan Tidak Berbau

Wawang mengungkapkan cara pencegahan yang bisa dilakukan agar area kemaluan bisa terhindar dari berbagai masalah infeksi, salah satunya adalah peradangan dari jerawat.

Selalu menjaga kebersihan, baik itu perempuan maupun laki-laki. Terlebih untuk mereka yang memiliki kulit berminyak atau sering berkeringat banyak.

Selain itu, jangan menggunakan produk kimia dan sabun yang memiliki wangi karena area kemaluan sangat sensitif. 

Baca juga: 5 Kesalahan dalam Membersihkan Vagina, Salah Satunya dengan Sabun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com