Campak dapat menyebar melalui batuk dan bersin, kontak dekat atau kontak langsung dengan sekret hidung atau tenggorokan yang terinfeksi.
Virus tetap aktif dan menular di udara atau di permukaan yang terinfeksi hingga 2 jam. Ini dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi dari 4 hari sebelum timbulnya ruam hingga 4 hari setelah ruam muncul.
Wabah campak dapat mengakibatkan epidemi yang menyebabkan banyak kematian, terutama di antara anak-anak muda yang kekurangan gizi.
Di negara-negara di mana campak sebagian besar telah diberantas, kasus yang dibawa dari negara lain tetap menjadi sumber infeksi yang penting.
Baca juga: Belum Ada Obat untuk Penyakit Campak, Bagaimana Cara Penanganannya?
Dikutip dari CDC, campak bisa menyerang semua kelompok umur, baik anak-anak hingga dewasa.
Namun, ada beberapa kelompok yang lebih mungkin menderita komplikasi campak:
Baca juga: 5 Penyakit Paling Mematikan di Dunia
Campak dapat dicegah dengan vaksin yang mengandung campak, yang terutama diberikan sebagai vaksin kombinasi campak-gondok-rubella (MMR).
Vaksin kombinasi campak-gondok-rubella-varicella (MMRV) dapat digunakan untuk anak usia 12 bulan hingga 12 tahun untuk perlindungan terhadap campak, gondok, rubella dan varicella. Untuk vaksin campak antigen tunggal tidak tersedia.
Satu dosis vaksin MMR kira-kira 93 persen efektif mencegah campak. Sedangkan dua dosis kira-kira efektif mencegah 97 persen penyakit campak.
Hampir setiap orang yang tidak menanggapi komponen campak dosis pertama vaksin MMR pada usia 12 bulan atau lebih akan menanggapi dosis kedua.
Oleh karena itu, MMR dosis kedua diberikan untuk mengatasi kegagalan vaksin primer.
Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Vaksin Booster Kedua untuk Lansia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.