Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Penyakit Campak dan Komplikasinya...

Kompas.com - 12/02/2023, 11:05 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Campak dapat menyebar melalui batuk dan bersin, kontak dekat atau kontak langsung dengan sekret hidung atau tenggorokan yang terinfeksi.

Virus tetap aktif dan menular di udara atau di permukaan yang terinfeksi hingga 2 jam. Ini dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi dari 4 hari sebelum timbulnya ruam hingga 4 hari setelah ruam muncul.

Wabah campak dapat mengakibatkan epidemi yang menyebabkan banyak kematian, terutama di antara anak-anak muda yang kekurangan gizi.

Di negara-negara di mana campak sebagian besar telah diberantas, kasus yang dibawa dari negara lain tetap menjadi sumber infeksi yang penting.

Baca juga: Belum Ada Obat untuk Penyakit Campak, Bagaimana Cara Penanganannya?

Siapa yang berisiko terkena campak?

Dikutip dari CDC, campak bisa menyerang semua kelompok umur, baik anak-anak hingga dewasa.

Namun, ada beberapa kelompok yang lebih mungkin menderita komplikasi campak:

  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun yang tidak divaksinasi
  • Orang dewasa yang berusia lebih dari 20 tahun
  • Wanita hamil
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti leukemia atau infeksi HIV

Baca juga: 5 Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Pencegahan penyakit campak

Campak dapat dicegah dengan vaksin yang mengandung campak, yang terutama diberikan sebagai vaksin kombinasi campak-gondok-rubella (MMR).

Vaksin kombinasi campak-gondok-rubella-varicella (MMRV) dapat digunakan untuk anak usia 12 bulan hingga 12 tahun untuk perlindungan terhadap campak, gondok, rubella dan varicella. Untuk vaksin campak antigen tunggal tidak tersedia.

Satu dosis vaksin MMR kira-kira 93 persen efektif mencegah campak. Sedangkan dua dosis kira-kira efektif mencegah 97 persen penyakit campak.

Hampir setiap orang yang tidak menanggapi komponen campak dosis pertama vaksin MMR pada usia 12 bulan atau lebih akan menanggapi dosis kedua.

Oleh karena itu, MMR dosis kedua diberikan untuk mengatasi kegagalan vaksin primer.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Vaksin Booster Kedua untuk Lansia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com