Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Penyakit Campak dan Komplikasinya...

Kompas.com - 12/02/2023, 11:05 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Campak merupakan salah satu penyakit paling menular di dunia.

Campak disebabkan karena infeksi virus dalam keluarga paramyxovirus yang menyerang saluran pernapasan dan sangat menular.

Campak bisa menyebar melalui batuk dan bersin, kontak dekat atau kontak langsung dengan sekret hidung atau tenggorokan yang terinfeksi.

Baca juga: Kasus Campak Merebak, Bisakah Seseorang Terkena Campak Dua Kali?

Lantas, apa saja gejala, penularan dan komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit campak?

Gejala penyakit campak

Dilansir dari WHO, tanda pertama campak biasanya adalah demam tinggi, yang dimulai sekitar 10-12 hari setelah terpapar virus. Ini berlangsung selama 4-7 hari.

Tanda selanjutnya yaitu hidung meler, batuk, mata merah, berair, dan bintik-bintik putih kecil di dalam pipi bisa berkembang pada tahap awal.

Setelah beberapa hari akan muncul ruam, biasanya di wajah dan leher bagian atas.

Baca juga: Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat, Ketahui Gejala dan Penularannya

 

Selama kurang lebih 3 hari, ruam akan menyebar dan akhirnya mencapai tangan dan kaki.

Ruam berlangsung selama 5 sampai 6 hari, dan kemudian memudar. Rata-rata, ruam muncul 14 hari setelah terpapar virus (dalam kisaran 7 hingga 18 hari).

Campak akan sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Dampaknya dapat menyebabkan diare berat hingga kematian.

Baca juga: Gejala Campak, Penyakit yang Bisa Dialami Anak-anak hingga Dewasa

Baca juga: Kasus Campak Merebak, Bisakah Seseorang Terkena Campak Dua Kali?

Komplikasi karena campak

Kasus kematian campak sebagian besar disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan penyakit tersebut.

Komplikasi serius lebih sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, atau orang dewasa di atas usia 30 tahun.

Komplikasi paling serius termasuk kebutaan, ensefalitis (infeksi yang menyebabkan pembengkakan otak), diare parah dan dehidrasi, infeksi telinga, infeksi pernapasan seperti pneumonia.

Campak yang parah lebih mungkin terjadi pada anak kecil dengan gizi buruk, terutama mereka yang kekurangan vitamin A, atau yang sistem kekebalannya melemah karena HIV/AIDS atau penyakit lain.

Baca juga: 31 Provinsi Laporkan KLB Campak, Kenali Gejala dan Penanganannya

Penularan campak

Ilustrasi campak, campak menular, apakah campak menular, berapa lama campak menular, campak sembuh, tanda-tanda penyakit campak akan sembuh, apakah penderita campak boleh mandi.   Shutterstock/Prostock-studio Ilustrasi campak, campak menular, apakah campak menular, berapa lama campak menular, campak sembuh, tanda-tanda penyakit campak akan sembuh, apakah penderita campak boleh mandi.

Campak dapat menyebar melalui batuk dan bersin, kontak dekat atau kontak langsung dengan sekret hidung atau tenggorokan yang terinfeksi.

Virus tetap aktif dan menular di udara atau di permukaan yang terinfeksi hingga 2 jam. Ini dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi dari 4 hari sebelum timbulnya ruam hingga 4 hari setelah ruam muncul.

Wabah campak dapat mengakibatkan epidemi yang menyebabkan banyak kematian, terutama di antara anak-anak muda yang kekurangan gizi.

Di negara-negara di mana campak sebagian besar telah diberantas, kasus yang dibawa dari negara lain tetap menjadi sumber infeksi yang penting.

Baca juga: Belum Ada Obat untuk Penyakit Campak, Bagaimana Cara Penanganannya?

Siapa yang berisiko terkena campak?

Dikutip dari CDC, campak bisa menyerang semua kelompok umur, baik anak-anak hingga dewasa.

Namun, ada beberapa kelompok yang lebih mungkin menderita komplikasi campak:

  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun yang tidak divaksinasi
  • Orang dewasa yang berusia lebih dari 20 tahun
  • Wanita hamil
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti leukemia atau infeksi HIV

Baca juga: 5 Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Pencegahan penyakit campak

4 Cara Mencegah Campak pada Anak, Orangtua Perlu TahuShutterstock/airdone 4 Cara Mencegah Campak pada Anak, Orangtua Perlu Tahu
Campak dapat dicegah dengan vaksin yang mengandung campak, yang terutama diberikan sebagai vaksin kombinasi campak-gondok-rubella (MMR).

Vaksin kombinasi campak-gondok-rubella-varicella (MMRV) dapat digunakan untuk anak usia 12 bulan hingga 12 tahun untuk perlindungan terhadap campak, gondok, rubella dan varicella. Untuk vaksin campak antigen tunggal tidak tersedia.

Satu dosis vaksin MMR kira-kira 93 persen efektif mencegah campak. Sedangkan dua dosis kira-kira efektif mencegah 97 persen penyakit campak.

Hampir setiap orang yang tidak menanggapi komponen campak dosis pertama vaksin MMR pada usia 12 bulan atau lebih akan menanggapi dosis kedua.

Oleh karena itu, MMR dosis kedua diberikan untuk mengatasi kegagalan vaksin primer.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Vaksin Booster Kedua untuk Lansia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com