Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Campak Merebak, Bisakah Seseorang Terkena Campak Dua Kali?

Kompas.com - 26/01/2023, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus campak meningkat sepanjang dua tahun terakhir. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan 58 persen kasus konfirmasi campak terjadi di 2022.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes Prima Yosephine mengatakan, mayoritas penderita campak adalah anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.

"Kasus sebagian besar tidak pernah diimunisasi. Beberapa ada yang diimunisasi tapi enggak lengkap. Yang lengkap hanya sebagian kecil. Sedangkan beberapa juga tidak diketahui status imunisasinya," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (20/1/2023).

Sementara itu, Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Djatnika Setiabudi menuturkan bahwa munculnya wabah campak salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

"Karena pandemi Covid-19 awal-awal, maka sekarang ‘panennya’,” ujarnya, dalam Kompas.com (22/1/2023). 

Selama ini, masyarakat beranggapan bahwa campak hanya bisa terjadi sekali seumur hidup. Artinya, mereka yang sudah terkena campak tidak akan mengalaminya lagi.

Namun, di tengah merebaknya kasus campak di Indonesia saat ini, bisakah seseorang terkena campak dua kali atau bahkan lebih?

Baca juga: Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat, Ketahui Gejala dan Penularannya


Penjelasan dokter

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa seseorang sangat mungkin terinfeksi campak dua kali atau lebih.

"Bisa (terinfeksi dua kali)," ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Kendati demikian, Nadia mengatakan bahwa kasus terinfeksi campak dua kali sangat jarang terjadi.

"Tapi sangat jarang terutama mereka yang sudah mendapatkan imunisasi," imbuh dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh dokter sekaligus direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, Dien Kalbu Ady.

Dien berkata, seseorang yang sudah pernah menderita campak, tubuhnya akan memiliki antobodi atau imunitas terhadap campak.

"Orang yang sudah pernah menderita campak maka tubuh dapat memiliki antibodi atau imunitas terhadap campak sehingga umumnya hanya terjadi satu kali," terang dia, saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan seseorang terkena campak lebih dari sekali.

Baca juga: 31 Provinsi Laporkan KLB Campak, Kenali Gejala dan Penanganannya

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com