Klitih tersebut terjadi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang biasanya ramai pengunjung bahkan hingga malam hari.
Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji sebut pelaku nekat melakukan kekerasan di Kawasan Titik Nol Yogyakarta.
Disebut nekat lantaran Kawasan tersebut selalu ramai dikunjungi warga hingga larut malam.
“Ini saya kira nekat. Karena di daerah itu tidak pernah sepi banyak orang ada di situ. Kita lebih prihatin karena kenekatan atau keberanian dia melakukan di tengah banyak orang itu harus jadi perhatian,” ujar Aji pada Rabu (8/2/2023).
Melihat video yang beredar dan keterangan saksi dalam kejadian tersebut, polisi menduga jumlah pelaku berjumlah sekitar 6 orang.
Timbul menjelaskan setelah dikumpukan keterangan, pelaku dalam kejadi tersebut berjumlah 6 orang.
“Pelaku sekitar 6 orang dengan berboncengan sepeda motor,” ujar Timbul.
Terkait kejadian klitih di Titik Nol, Pemprov DIY meminta kepada Polisi agar dapat segera menindak pelaku kejahatan jalanan untuk memberikan efek jera.
"Teman-teman aparat hukum untuk bisa memproses yang bersangkutan agar ada efek jera kepada pelaku dan membuat orang lain tidak melakukan hal yang sama," kata Aji.
Terkait upaya pencegahan yang dilakukan Pemprov DIY, Aji menyebut Pemprov DIY telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan.
Upaya yang dilakukan mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, sekolah, rumah tangga, hingga melakukan patroli.
"Kita akan selalu mencoba mencari cara yang paling jitu dalam rangka untuk menghilangkan kasus kekerasan di kalangan remaja apalagi di jalanan," kata dia.
Organisasi perangkat daerah (OPD) juga telah dikerahkan dalam melakukan pencegahan kekerasan jalanan seperti Kesbangpol, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, dan juga melibatkan Satpol PP DIY.
(Sumber: Kompas.com/Wijaya Kusuma, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana)
Baca juga: Mengenal Klitih Yogyakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Sasarannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.