Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Membangun Mercusuar di Tengah Laut?

Kompas.com - 05/02/2023, 17:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menurut Fikri, pondasi ini dapat diangkut dari darat dengan cara diapungkan terlebih dahulu, kemudian ditenggelamkan hingga dasarnya mencapai dasar laut.

"Mercusuar kemudian dapat dibangun di atasnya," imbuh Fikri.

3. Metode tambat

Sesuai namanya, Fikri mengatakan bahwa metode ini menggunakan tambat sebagai dasar untuk membangun platform atau dasar mercusuar.

Tambat bisa terbuat dari logam atau bahan lain yang kuat untuk kemudian ditempatkan di dasar laut.

"Kemudian mercusuar dapat dibangun di atas platform yang telah ditambatkan tersebut," terangnya.

Fikri mengatakan, tiga metode konstruksi lepas pantai tersebut adalah yang paling umum digunakan.

Sementara itu, teknik yang digunakan nantinya tergantung pada kondisi lingkungan dan kebutuhan spesifik setiap proyek.

Baca juga: Oarfish Muncul di Cile, Benarkah Tanda Akan Ada Gempa dan Tsunami?

Metode terbaik untuk bangun mercusuar di tengah laut

Fikri menerangkan, metode terbaik untuk membangun mercusuar di tengah laut sangat tergantung dari kondisi di lapangan.

Menurut dia, metode tiang pancang cocok digunakan jika daya dukung tanah rendah. Dengan begitu, diperlukan pemancangan untuk mencapai tanah yang keras.

"Untuk tanah dasar laut yang sudah kokoh dan kedalaman laut yang dangkal, bisa menggunakan pondasi Caisson," ungkap dia.

Di sisi lain, jika dasar laut kokoh tetapi kedalaman laut cukup dalam, maka perlu mempertimbangkan metode tambat.

"Jadi metode yang paling baik adalah metode yang sesuai dengan faktor daya dukung tanah dan kedalaman dasar laut," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com