Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Cara Membangun Mercusuar di Tengah Laut?

KOMPAS.com - Mercusuar adalah sebuah menara dengan lampu kilat berputar untuk memandu kapal dalam menentukan lokasi atau arah.

Berbentuk khas, menara ini biasa dijumpai di pantai atau tengah laut. Jika berada di pantai, pembangunan mercusuar sedikitnya bisa dibayangkan lantaran masih berada di daratan.

Namun, bagaimana dengan pembangunan mercusuar di tengah laut?

Pertanyaan ini pun sempat ramai menjadi perbincangan di media sosial Twitter, pada Sabtu (4/2/2023).

Ditanyakan oleh akun ini, twit disertai dengan gambar mercusuar di tengah-tengah laut. Pengunggah pun membuat warganet turut mempertanyakan hal serupa.

"PLEASEE, KASIH TAU SENDER. GIMANA CARANYA NGEBANGUN MERCUSUAR TENGAH LAUT GINII??? MASIH BINGUNG," tanya pengunggah.

Adapun hingga Sabtu (5/2/2023) sore, twit berisi pertanyaan bagaimana cara mercusuar di tengah laut dibangun telah dilihat lebih dari 1,3 juta dan disukai oleh lebih dari 15.900 pengguna.

Lantas, bagaimana cara membangun mercusuar di tengah laut?

Penjelasan ahli

Dosen di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (DTSL UGM), Dr. Eng. Fikri Faris, ST., M.Eng, mengungkapkan bahwa mercusuar pada twit adalah jenis konstruksi lepas pantai.

"Umumnya, ada beberapa metode konstruksi lepas pantai yang umum digunakan," jelas Fikri, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/2/2023).

Metode konstruksi lepas tersebut, antara lain:

1. Metode tiang pancang

Fikri menjelaskan, metode tiang pancang menggunakan tiang pancang atau pile driving untuk menempatkan tiang baja, beton, atau kayu ke dasar laut.

"Prinsipnya, tiang tersebut ditancap ke dasar laut hingga didapatkan kuat dukung yang baik," ujar dia.

Selanjutnya, tiang yang telah ditancapkan ke dasar laut digunakan sebagai dasar untuk membangun platform atau dasar dari mercusuar.

2. Metode pondasi Caissons apung

Pondasi Caisson berbentuk boks atau silinder yang memiliki void atau rongga.

Menurut Fikri, pondasi ini dapat diangkut dari darat dengan cara diapungkan terlebih dahulu, kemudian ditenggelamkan hingga dasarnya mencapai dasar laut.

"Mercusuar kemudian dapat dibangun di atasnya," imbuh Fikri.

3. Metode tambat

Sesuai namanya, Fikri mengatakan bahwa metode ini menggunakan tambat sebagai dasar untuk membangun platform atau dasar mercusuar.

Tambat bisa terbuat dari logam atau bahan lain yang kuat untuk kemudian ditempatkan di dasar laut.

"Kemudian mercusuar dapat dibangun di atas platform yang telah ditambatkan tersebut," terangnya.

Fikri mengatakan, tiga metode konstruksi lepas pantai tersebut adalah yang paling umum digunakan.

Sementara itu, teknik yang digunakan nantinya tergantung pada kondisi lingkungan dan kebutuhan spesifik setiap proyek.

Metode terbaik untuk bangun mercusuar di tengah laut

Fikri menerangkan, metode terbaik untuk membangun mercusuar di tengah laut sangat tergantung dari kondisi di lapangan.

Menurut dia, metode tiang pancang cocok digunakan jika daya dukung tanah rendah. Dengan begitu, diperlukan pemancangan untuk mencapai tanah yang keras.

"Untuk tanah dasar laut yang sudah kokoh dan kedalaman laut yang dangkal, bisa menggunakan pondasi Caisson," ungkap dia.

Di sisi lain, jika dasar laut kokoh tetapi kedalaman laut cukup dalam, maka perlu mempertimbangkan metode tambat.

"Jadi metode yang paling baik adalah metode yang sesuai dengan faktor daya dukung tanah dan kedalaman dasar laut," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/05/171500965/bagaimana-cara-membangun-mercusuar-di-tengah-laut-

Terkini Lainnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke