Protein bisa meningkatkan metabolisme, sehingga mempercepat dan memperbanyak pembakaran kalori.
Selain itu, protein juga memengaruhi hormon pengatur nafsu makan, seperti ghrelin. Hal ini secara drastis bisa mengurangi keinginan untuk makan besar atau pun kudapan.
Jadi ketika sarapan, pastikan untuk mengonsumsi protein. Studi menunjukkan bahwa mereka yang sarapan dengan menu protein tinggi akan kenyang lebih lama, tidak mudah lapar sehingga tak makan banyak di siang hari.
Asupan protein yang tinggi juga membantu mencegah perlambatan metabolisme, penyebab umum dari kenaikan berat badan.
Baca juga: Cara Diet Anisah yang Sukses Turun dari 100 Kg Menjadi 54 Kg
Masih dari Newsweek, kebanyakan orang hanya mengurangi karbohidrat, namun lupa tak memperbanyak buah dan sayuran.
Padahal, buah dan sayuran adalah sumber makanan yang paling rendah kalori, sehingga sangat cocok digunakan dalam program diet.
Buah dan sayuran juga mengandung antioksidan dan serat tinggi, juga berbagai vitamin yang menyehatkan tubuh.
Serat dalam buah dan sayur lebih susah dicerna oleh tubuh. Pencernaan yang lama, membuat Anda kenyang lebih lama.
Jika tangan tetap menggelambir, bisa jadi Anda melewatkan latihan angkat beban.
Latihan jenis ini paling efisien untuk mempertahankan massa otot, di mana massa otot biasanya ikut terbakar bersamaan dengan lemak tubuh jika Anda tak berolahraga.
Latihan angkat beban juga bisa mencegah perlambatan metabolisme, sehingga mencegah kenaikan berat badan kembali.
Baca juga: Apakah Diet Berdasarkan Golongan Darah Baik untuk Kesehatan?
Lemak perut tak juga susut? Mungkin sudah saatnnya Anda melakukan latihan kardio rutin dengan jogging, bersepeda atau berenang.
Latihan kardio meningkatkan detak jantung. Sehingga efektif meningkatkan kesehatan Anda.
Selain itu, latihan kardio juga meningkatkan pembakaran lemak visceral atau lemak perut.