Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Diabaikan, Kram Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi!

Kompas.com - 20/11/2022, 14:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi merupakan silent killer atau pembunuh senyap yang tak banyak disadari penderita.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kolesterol tinggi tidak memiliki gejala apa pun.

Gejala atau tanda yang muncul sebenarnya merupakan akibat dari penyakit atau gangguan kesehatan akibat kolesterol yang terlalu tinggi.

Oleh karena itu, penderita sering sulit mengenali apakah kadar kolesterol dalam darah sudah melewati batas aman atau belum.

Adapun, salah satu masalah kesehatan karena kolesterol tinggi adalah penyakit arteri perifer atau PAD (peripheral arterial disease).

Sama seperti kolesterol, penyakit ini tidak menimbulkan gejala dan berkembang secara perlahan.

Namun saat tiba-tiba merasakan kram atau kejang otot pada kaki, bisa jadi tanda Anda terkena PAD akibat kadar kolesterol yang tinggi.

Baca juga: Tanda Kolesterol Tinggi di Mata, Bisa Jadi Petunjuk bagi Usia Muda!


Kram kaki bisa jadi tanda kolesterol

Kolesterol, seperti menurut American Heart Association, merujuk pada tingginya kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dalam darah.

Saat kolesterol jahat dalam darah tinggi, perlahan-lahan mereka akan menumpuk pada dinding bagian dalam arteri atau pembuluh nadi.

Akibatnya, seseorang berisiko mengalami penyumbatan arteri. Sumbatan ini disebut pula dengan plak.

Plak tersebut akan menghambat aliran darah pada arteri yang memberi asupan ke jantung dan otak. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk penyakit jantung dan stroke.

Sementara itu, PAD terjadi apabila arteri menyempit karena plak kolesterol dan aliran darah ke bagian kaki mulai tersendat.

Dikutip dari laman Express, gejala PAD pertama yang mungkin dirasakan adalah kram kaki.

Kram atau kejang merupakan gambaran adanya kontraksi otot tiba-tiba atau gerakan kejang.

Biasanya, kram kaki dapat terasa seperti otot terkepal yang sangat tidak nyaman dan menyakitkan.

Baca juga: Hati-hati Kolesterol Tinggi, Kenali Gejalanya yang Muncul di Kulit!

Ilustrasi kram kakigrinvalds Ilustrasi kram kaki

Selain kram kaki, PAD juga dapat ditandai dengan nyeri atau rasa tak nyaman pada kaki, yang lebih dikenal sebagai klaudikasio intermiten.

Jenis nyeri tersebut dapat dikenali melalui:

  • Nyeri datang saat beraktivitas
  • Nyeri hilang saat istirahat
  • Nyeri kembali muncul saat melanjutkan aktivitas.

Selain nyeri seperti di atas, klaudikasio intermiten juga kerap membuat kaki terasa mati rasa, lemah, berat, atau lelah.

Namun begitu, rasa sakit tidak hanya menyerang area kaki. Terkadang, bahkan sampai menjalar hingga ke area pantat.

PAD juga dapat menyebabkan tanda-tanda selain kram, termasuk:

  • Nyeri membakar atau pegal di kaki dan jari kaki saat istirahat, terutama di malam hari saat berbaring telentang
  • Kulit kaki terasa dingin
  • Kemerahan atau perubahan warna lain pada kulit
  • Infeksi lebih sering
  • Luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh.

Apabila mendapati gejala atau tanda di atas, usahakan untuk segera memeriksakan kadar kolesterol dalam darah.

Pasalnya, dikhawatirkan PAD terjadi akibat kadar kolesterol tinggi dan dapat memicu penyakit serius lain termasuk penyakit jantung dan stroke.

Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal Berdasarkan Usia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com