KOMPAS.com – Stevia, salah satu tanaman kesehatan yang memiliki banyak manfaat.
Dikutip dari Cybex Pertanian Kementerian Pertanian, tanaman ini mengandung glikosida dari daunnya yang mempunyai rasa manis, tetapi tidak menghasilkan kalori.
Hal ini karena tubuh manusia tidak memproses glikosida dari daun stevia. Kandungan glikosida yang digunakan secara komersial ini disebut sebagai stevioside.
Bahkan, disebutkan bahwa stevioside memberikan 250-300 kali rasa manis lebih dari gula yang dihasilkan tebu.
Stevia, dalam beberapa penelitian, disebut baik untuk penderita diabetes, tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan.
Baca juga: 3 Cara Olah Daun Stevia Jadi Pemanis Alami untuk Minum Teh atau Kopi
Dikutip dari Kompas.com, Stevia berasal dari tanaman Stevia rebaudiana di Amerika Selatan.
Stevia sebagai pengganti gula umumnya dikenal sebagai rebaudioside A, reb-A, atau rebian.
Tanaman ini bisa tumbuh hingga ketinggian 90 centimeter dan mengandung steviol glikosida, senyawa yang digunakan sebagai pemanis.
Senyawa tersebut pada akhirnya digunakan sebagai campuran minuman, desert, permen, yoghurt, dan makanan lainnya.
Daun Stevia mempunyai beberapa fungsi dan keunggulan:
Daun stevia juga mengandung protein, fiber, karbohidrat, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, natrium, besi, vitamin A, vitamin C, dan juga minyak.
Sejauh ini, Stevia dinyatakan aman bagi kesehatan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) sendiri telah memberikan status (Generally Recognized as Safe (GRAS) kepada Stevia.
Baca juga: Stevia, Sumber Gula Bebas Kalori yang Bisa Ditanam di Rumah
Stevia menjadi favorit dari orang-orang yang hendak menurunkan berat badan, karena stevia tidak menaikkan gula darah saat dikonsumsi,
Hal ini sesuai penjelasan ahli gizi dan pakar diabetes NYU Langone, New York, Leah Kaufman, MS.
"Stevia akan menjadi alternatif gula yang baik dan aman bagi pasien diabetes," katanya.
Tanaman stevia juga dapat merangsang protein yang penting untuk persepsi rasa. Selain itu, terbukti terlibat dalam pelepasan insulin setelah makan.
Kedua manfaat tersebut diketahui usai peneliti University of Leuven Belgia mempublikasikan hasil studi tahun 2017 di Nature Communications.
Di sisi lain American Diabetes Association dan American Heart Association sependapat jika stevia bermanfaat bagi penderita diabetes.
Namun, kedua badan tersebut menyarankan kosumsi stevia diimbangi dengan kalori tambahan.
Gula stevia dapat dibuat dalam bentuk bubuk dan cair. Berikut cara pembuatannya:
Suhu pengeringan yang baik digunakan untuk mendapatkan kandungan glycoside yang optimal adalah pada rentang 400-600 derajat celcius.
Metode pengeringan daun stevia yang bisa diterapkan adalah dengan menggunakan oven pada rekomendasi suhu 600 derajat celcius.
Pengeringan dengan menggunakan oven pada suhu 600 derajat celcius diperoleh kandungan glycoside paling tinggi, yakni sebesar 14,05 persen.
Setelah daun stevia dikeringkan mencapai suhu optimal, selanjutnya dihaluskan dengan blender atau coffee grinder.
Stevia bubuk yang sudah dihasilkan tersebut bisa disimpan ditempat yang kering atau bisa langsung digunakan.
Baca juga: Mengenal Gula Stevia, Pemanis Alami dengan Berbagai Manfaat Kesehatan
Cara pembuatan gula stevia cair, yaitu:
Cara menyajikan gula stevia cair adalah dengan meteteskannya saja beberapa tetes kedalam segelas air.
Daun segar stevia juga bisa langsung digunakan untuk teh untuk memberikan kesan segar teh herbal. Daun stevia segar bisa dicelupkan ke secangkir air mendidih untuk membuat air menjadi manis.
(Sumber: Cybex Pertanian Kementerian Pertanian/Sri Wijiastuti, Pusluhtan, Kompas.com/ Yefta Christopherus Asia Sanjaya | Editor: Sekar Langit Nariswari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.