Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tanaman Stevia hingga Manfaatnya untuk Kesehatan

Kompas.com - 06/11/2022, 13:01 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Editor

KOMPAS.com – Stevia, salah satu tanaman kesehatan yang memiliki banyak manfaat.

Dikutip dari Cybex Pertanian Kementerian Pertanian, tanaman ini mengandung glikosida dari daunnya yang mempunyai rasa manis, tetapi tidak menghasilkan kalori.

Hal ini karena tubuh manusia tidak memproses glikosida dari daun stevia. Kandungan glikosida yang digunakan secara komersial ini disebut sebagai stevioside.

Bahkan, disebutkan bahwa stevioside memberikan 250-300 kali rasa manis lebih dari gula yang dihasilkan tebu.

Stevia, dalam beberapa penelitian, disebut baik untuk penderita diabetes, tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan.

Baca juga: 3 Cara Olah Daun Stevia Jadi Pemanis Alami untuk Minum Teh atau Kopi


Mengenal Stevia

Dikutip dari Kompas.com, Stevia berasal dari tanaman Stevia rebaudiana di Amerika Selatan.

Stevia sebagai pengganti gula umumnya dikenal sebagai rebaudioside A, reb-A, atau rebian.

Tanaman ini bisa tumbuh hingga ketinggian 90 centimeter dan mengandung steviol glikosida, senyawa yang digunakan sebagai pemanis.

Senyawa tersebut pada akhirnya digunakan sebagai campuran minuman, desert, permen, yoghurt, dan makanan lainnya.

Daun Stevia mempunyai beberapa fungsi dan keunggulan:

  • Menghambat pertumbuhan bakteri dan organisme yang menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang menyebabkan gangguan gigi dan penyakit gusi, dan lebih tahan terhadap serangan flu.
  • Air daun Stevia dapat pula digunakan sebagai perawatan kulit.
  • Stevia nonkarsinogenik (tidak menimbulkan kanker), sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
  • Stabil pada suhu tinggi (100°C), range pH antara 3-9, dan tidak menimbulkan warna gelap pada waktu pemasakan.
  • Daun stevia juga mengandung protein, fiber, karbohidrat, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, natrium, besi, vitamin A, vitamin C, dan juga minyak.

Sejauh ini, Stevia dinyatakan aman bagi kesehatan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) sendiri telah memberikan status (Generally Recognized as Safe (GRAS) kepada Stevia.

Baca juga: Stevia, Sumber Gula Bebas Kalori yang Bisa Ditanam di Rumah

Manfaat Stevia

Stevia menjadi favorit dari orang-orang yang hendak menurunkan berat badan, karena stevia tidak menaikkan gula darah saat dikonsumsi,

Hal ini sesuai penjelasan ahli gizi dan pakar diabetes NYU Langone, New York, Leah Kaufman, MS.

"Stevia akan menjadi alternatif gula yang baik dan aman bagi pasien diabetes," katanya.

Tanaman stevia juga dapat merangsang protein yang penting untuk persepsi rasa. Selain itu, terbukti terlibat dalam pelepasan insulin setelah makan.

Kedua manfaat tersebut diketahui usai peneliti University of Leuven Belgia mempublikasikan hasil studi tahun 2017 di Nature Communications.

Di sisi lain American Diabetes Association dan American Heart Association sependapat jika stevia bermanfaat bagi penderita diabetes.

Namun, kedua badan tersebut menyarankan kosumsi stevia diimbangi dengan kalori tambahan.

Cara pembuatan gula Stevia

Gula stevia dapat dibuat dalam bentuk bubuk dan cair. Berikut cara pembuatannya:

1. Bubuk Stevia

ilustrasi stevia, pemanis alami. shutterstock/AmyLv ilustrasi stevia, pemanis alami.
Bubuk stevia dibuat dengan cara mengeringkan daun stevia. Cara pengeringannya, baik melalui menjemur atau dengan menggunakan oven.

Suhu pengeringan yang baik digunakan untuk mendapatkan kandungan glycoside yang optimal adalah pada rentang 400-600 derajat celcius.

Metode pengeringan daun stevia yang bisa diterapkan adalah dengan menggunakan oven pada rekomendasi suhu 600 derajat celcius.

Pengeringan dengan menggunakan oven pada suhu 600 derajat celcius diperoleh kandungan glycoside paling tinggi, yakni sebesar 14,05 persen.

Setelah daun stevia dikeringkan mencapai suhu optimal, selanjutnya dihaluskan dengan blender atau coffee grinder.

Stevia bubuk yang sudah dihasilkan tersebut bisa disimpan ditempat yang kering atau bisa langsung digunakan.

Baca juga: Mengenal Gula Stevia, Pemanis Alami dengan Berbagai Manfaat Kesehatan

2. Gula Stevia cair

Cara pembuatan gula stevia cair, yaitu:

  1. Msukkan satu sendok stevia bubuk ke dalam saringan teh atau kopi. Letakkan saringan tersebut ke dalam gelas tahan panas.
  2. Tuangkan air mendidih ke dalam saringan yang sudah berisi bubuk stevia tersebut. Biarkan mengendap selama 5 menit.
  3. Angkat saringan dan ampas stevia dari dalam gelas. Jangan memeras ampas stevia di saringan untuk mengeluarkan airnya, karena akan menyebabkan rasa getir atau pahit. Ampas stevia bisa langsung dibuang.
  4. Diamkan stevia cair sampai dingin, dan selanjutnya stevia cair yang sudah dingin tersebut dimasukkan ke dalam botol saus/kecap plastik yang mempunyai lubang kecil.
  5. Dengan botol yang mempunyai lubang kecil, maka mudah diatur pengeluaran cairan gulanya, karena untuk satu gelas air hanya perlu beberapa tetes stevia cair saja.
  6. Gula stevia cair yang sudah dimasukkan ke dalam botol plastik dengan lobang kecil, harus disimpan di tempat yang dingin, agar tetap bertahan lama.

Cara menyajikan gula stevia cair adalah dengan meteteskannya saja beberapa tetes kedalam segelas air.

Daun segar stevia juga bisa langsung digunakan untuk teh untuk memberikan kesan segar teh herbal. Daun stevia segar bisa dicelupkan ke secangkir air mendidih untuk membuat air menjadi manis.

(Sumber: Cybex Pertanian Kementerian Pertanian/Sri Wijiastuti, Pusluhtan, Kompas.com/ Yefta Christopherus Asia Sanjaya | Editor: Sekar Langit Nariswari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com