Membandingkan anak yang satu dengan lainnya bukan tindakan tepat. Bahkan justru akan mengganggu psikologi si anak, baik ketika masih kecil bahkan seorang anak yang sudah dewasa atau menduduki jabatan tertinggi apapun.
Seorang anak adalah tetap anak dan seringkali orangtua tetap memperlakukan kita sebagai anak.
Tidak ada yang keliru dalam hal ini. Justru harus disadari oleh setiap anak manusia bahwa apapun pangkat dan kedudukannya, seorang anak harus tetap memperhatikan atau yang lebih tepat adalah memberikan pengabdian terbaik kepada orangtua mereka dengan akhlak yang baik bagaimanapun itu.
Dalam satu keluarga tentu selalu ada barangkali yang menjadi trouble maker (pembuat masalah). Tentu di sisi lain Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan karunia dengan menjadikan sosok yang dapat menjadi problem solver (pemecah masalah).
Meskipun demikian orangtua dalam hal ini tidak boleh membuat “diskriminasi” perlakuan kepada putera puteri mereka.
Sejatinya edisi terakhir dari perjalanan anak manusia adalah ketika seseorang sudah dicukupkan rejekinya atau dieksekusi oleh sang malaikat maut untuk menghadap Allah SWT.
Sepanjang nafas masih diberikan oleh Allah SWT tentu setiap anak manusia dalam kapasitas apapun berhak untuk terus berproses memperbaiki dirinya menjadi lebih baik atau edisi terbaiknya (best edition of himself).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.