Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Peluang dan Strategi Prabowo Saat Kembali Maju di Capres 2024

Kompas.com - 14/08/2022, 12:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Di samping itu, Zaki mengatakan, tujuan utama Prabowo membentuk Gerindra memang sebagai kendaraan politik untuk membuatnya sebagai presiden.

"Dia merasa misinya belum tuntas selama belum menjadi presiden. Tujuan berpartai bagi Prabowo ya itu untuk mengejar posisi RI 1. Terlihat naif, tetapi begitu kenyataannya," ujar Zaki.

Menurut dia, apa pun akan dilakukan Prabowo termasuk berkoalisi dengan siapapun jika itu membantu dirinya memenangi Pilpres 2024.

Ia menambahkan, Prabowo saat ini diuntungkan oleh partai dan konstituennya yang cukup solid. Sementara kinerja ketum-ketum parpol lain, termasuk yang menjabat sebagai menteri, banyak yang mengecewakan.

Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Memiliki Partai Buruh?

Hal yang dipertimbangkan masyarakat

Lantaran Prabowo sudah beberapa kali menjadi capres, atau berpengalaman, Dodi mengatakan, masyarakat perlu jeli dan mempertimbangkan sosoknya terutama dalam memilih presiden selanjutnya.

Untuk itu, masyarakat perlu melihat sejauh mana Prabowo bisa menjawab tantangan Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik.

"Sebelumnya, dia menekankan sentimen nasionalisme. Itu perlu diterjemahkan dalam konteks sekarang di level kebijakan yang operasional," pungkasnya.

Baca juga: Keriuhan Menteri Jokowi soal Gaji, dari Terawan hingga Prabowo...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Profil Menteri, Prabowo Subianto Menteri Pertahanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com