Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kopda Muslimin, Terduga Dalang Kasus Penembakan Istri Sendiri yang Meninggal di Kendal

Kompas.com - 28/07/2022, 14:35 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Selain itu, dikabarkan Kopda Muslimin juga meminta tambahan Rp 90 juta dengan alasan tambahan biaya rumah sakit yang kurang.

Namun, uang tambahan tersebut justru digunakannya untuk melarikan diri.

Dilansir dari Kompas.com (26/7/2022), Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, menurut keterangan salah satu pelaku, Kopda Muslimin telah merencanakan aksi pembunuhan terhadap istrinya sendiri demi bisa menjalin hubungan asmara dengan perempuan idaman lain.

Baca juga: Perkembangan Kasus Penembakan Istri TNI di Semarang: 5 Pelaku Ditangkap, Suami Diduga Terlibat

Sempat berstatus buron

Masih dilansir dari sumber yang sama, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman mengerahkan jajarannya untuk menangkap Kopda Muslimin.

Dudung mengaku telah memerintahkan Pangdam IV Diponegoro agar berkoordinasi dengan Kapolda Jateng untuk segera mencari dan menemukan Kopda Muslimin.

Dudung menduga, Kopda Muslimin telah kabur meninggalkan Jawa Tengah usai insiden penembakan tersebut.

"(Kopda Muslimin) mungkin sudah tidak berada di Jawa Tengah, segera lakukan pencarian dengan cepat," terangnya, beberapa hari lalu.

Dudung memastikan pihaknya akan bersikap transparan dan menindak tegas setiap prajuritnya yang melanggar hukum.

"Anggota yang melanggar akan dihukum dengan seberat-beratnya," tegasnya.

Baca juga: Jenazah Kopda Muslimin Diautopsi, Polisi akan Ungkap Penyebab Kematiannya

Pengelola judi togel

Dikutip dari Kompas.com (28/7/2022), Kopda Muslimin diketahui mengelola tempat judi togel.

Di tempat inilah ia mengenal salah satu eksekutor penembakan yang bernama Sugiono alias Babi.

Menurut pengakuan Babi, ia telah lama mengenal Kopda Muslimin lantaran istrinya juga bekerja di konter ponsel dan judi togel yang dikelola Kopda Muslimin.

Dia juga mengaku cukup dekat dengan Kopda Muslimin karena biasa nongkrong dan mabuk bersama.

(Sumber: Kompas.com | Dita Angga Rusiana, Muhamad Syahrial | Editor: Dita Angga Rusiana, Muhamad Syahrial)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com