Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Waktu Makan yang Benar, Ini Komentar Ahli

Kompas.com - 24/07/2022, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sebagai contoh, seseorang yang sarapan pada pukul 07.00 bisa menikmati makan siang pada pukul 13.00. Namun pada pukul 10.00 ada snacking.

Begitupun selanjutnya, orang itu bisa menyantap makan malam pada pukul 19.00 dan snacking pukul 16.00.

"Terus kemudian nanti sebelum tidur biasanya masih ada snacking, entah itu susu, buah, dan lain-lain. Biasanya begitu," ungkap Inge.

Plihan menu untuk snacking bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh. Misalnya, seseorang bertempat tinggal di daerah yang dingin dapat mengonsumsi susu hangat untuk snacking. Begitupun pada penderita penyakit tertentu.

Namun, bagi mereka yang tidak memiliki masalah kesehatan tertentu disarankan untuk mengonsumsi buah sebagai menu snacking.

Baca juga: Makan Saat Malam Hari Tidak Sehat? Ini Jam Makan yang Baik untuk Kesehatan

Jam makan bisa disesuaikan

Menurut Inge, waktu makan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh masing-masing. Ada seseorang yang melewatkan makan pagi dan langsung makan berat di siang harinya.

Sebaliknya, ada juga yang tidak pernah melewatkan sarapan sebelum mengawali aktivitasnya.

"Sebenernya bukan rekomendasi karena jam makan itu kan terserah kepada kita ya," ucap Inge.

"Tapi kalau kita mau makan pagi, antara jarak itu biasa sekitar 6 jam di antaranya ada snacking," imbuhnya.

Apabila seseorang tidak ingin snacking, maka bisa memindahkan waktu snakcing ke arah pagi atau siang.

Sebagai contoh, seseorang menyantap sarapan kemudian diakhiri dengan snacking.

Baca juga: Hati-hati, Waktu Makan yang Salah Bisa Menaikkan Tekanan Darah

Pentingnya mengatur jam makan

Dikutip dari Healthline, mengatur jam makan siang dapat membuat kondisi kesehatan menjadi lebih baik.

Sebab, waktu makan berpengaruh terhadap ritme sirkadian, yaitu siklus yang mengatur pola tidur dan bangun seseorang dalam 24 jam. Dengan kata lain, ini adalah jam internal tubuh dan reaksi terhadap perubahan cahaya

Ritme sirkadian ini memengaruhi proses fisik, mental, dan perilaku dalam tubuh, termasuk makan dan pencernaan.

Para peneliti telah menemukan hubungan antara ritme sirkadian, waktu makan, status berat badan, dan resistensi insulin, seperti obesitas dan diabetes.

Faktanya, gangguan berulang pada ritme sirkadian dapat meningkatkan risiko terkena gangguan pada metabolisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com