Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Kasus Brigadir J: CCTV Akan Diungkap, Dugaan Pembunuhan Berencana hingga TNI Akan Ikut Otopsi

Kompas.com - 23/07/2022, 14:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus dugaan polisi tembak polisi yang mengakibatkan tewasnya Brigadir J masih belum menemukan titik terang.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyampaikan bahwa kamera CCTV di rumah Pengamanan (Kadiv Propam) Polri nonaktif Ferdy Sambo mati.

Namun 12 hari kemudian usai kejadian, pihak kepolisian menyampaikan bahwa mereka telah mengantongi rekaman CCTV yang bisa mengungkapkan kematian Brigadir J.

Berikut ini perkembangan kasus Brigadir J yang tewas di Rumah Ferdy Sambo.

1. Kamera CCTV di sekitar TKP

Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah membentuk tim khusus yang akan membuka CCTV dan menjelaskan kasus.

Adapun ketua tim khusus dijabat oleh Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Meski demikian, Dedi tidak menjelaskan secara rinci asal tempat atau lokasi CCTV yang disita.

Ia hanya mengatakan CCTV yang disita berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

"Di sekitar TKP," ujar Dedi dikutip dari Kompas.com (21/7/2022).

Baca juga: Update Kasus Dugaan Polisi Tembak Polisi, Komnas HAM Kantongi Catatan Signifikan soal Luka di Tubuh Brigadir J

2. Dugaan pembunuhan berencana

Terkait kematian Brigadir J, muncul dugaan bahwa apa yang terjadi adalah pembunuhan berencana.

Adapun Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Bareskrim Polri juga telah menaikkan kasus dugaan pembunuhan berencana ke tahap penyelidikan.

Dengan demikian, polisi telah menemukan dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut namun saat ini masih belum ada penetapan tersangka.

Naiknya status perkara ini berdasarkan gelar perkara yang telah dilakukan.

Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menunjukkan gambar jenazah Brigadir J di bagian leher yang diduga sempat dililit dari belakang, di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).KOMPAS.com/RAHEL NARDA Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menunjukkan gambar jenazah Brigadir J di bagian leher yang diduga sempat dililit dari belakang, di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

3. Pelaku kemungkinan lebih dari Satu

Kuasa Hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjutak mengatakan, diperkirakan pelaku lebih dari satu orang.

"Setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang, bisa lebih dua atau tiga orang," ujar Kamaruddin dikutip dari Kompas.com (18/7/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com