Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seandainya Laporan Korban Segera Ditindaklanjuti, Mungkin Korban Dapat Dilindungi..."

Kompas.com - 12/05/2022, 11:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan satu anak berinisial WS (31) tewas di rumahnya di Desa Jayamekar, Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022).

Tewasnya perempuan tersebut diduga karena pembunuhan yang dilakukan mantan pacarnya, yakni duda berinisial M.

Motif pembunuhan tersebut diduga karena pelaku kesal akibat korban tidak mau diajak menikah dan menyudahi hubungan asmara mereka.

Baca juga: Pembunuhan di Bandung Barat, Keluarga Sebut Polisi Tak Hiraukan Laporan Korban Sebelum Tewas, Ini Klarifikasinya

Sebelum melakukan pembunuhan, M sering melakukan teror kepada WS berserta keluarganya.

Pihak keluarga yang merasa khawatir akibat teror tersebut kemudian melaporkannya ke Polsek Padalarang.

Namun, pada saat melakukan pelaporan untuk melakukan permintaan perlindungan dari kepolisian, pihak keluarga menyebut laporannya tidak dihiraukan.

Keterangan keluarga korban

Dikutip dari Kompas.com (12/5/2022), ayah korban bernama Ujang Mimin (65) mengatakan bahwa sebelum pembunuhan terjadi, M sempat melakukan teror di rumah meraka.

Teror yang dilakukan adalah dengan menggedor-gedor rumah serta mengitari rumah mereka selama tiga hari berturut-turut sejak malam takbir Lebaran.

Akibatnya beberapa bagian rumah korban mengalami kerusakan, selain itu M juga mengancam akan membunuh korban dan keluarganya.

Khawatir dengan ancaman pembunuhan dari M, keluarga korban beserta ketua RT dan RW setempat melaporkan teror tersebut ke Polsek Padaarang.

Keluaraga korban melaporkan teror tersebut dan meminta perlindungan kepada pihak kepolisian, namun keterangan yang diberikan oleh keluarga korban tidak cukup menyakinkan polisi.

"Di polsek enggak ditanggapi. Kata petugas polsek harus ada kerugian dulu senilai Rp 2 juta," jelas Ujang, Selasa (10/5/2022).

Setelah laporan tersebut tidak ditanggapi oleh polisi, WS tidak berani untuk keluar rumah karena teror yang dilakukan M secara bertubi-tubi.

Puncaknya, setelah lima hari berselang pelaku membunuh korban saat berada di rumahnya. Korban ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher dan perut.

"Selang lima hari kemudian kejadian. Saya dan istri saya sedang berada di kebun. Anak saya di rumah sendirian," tutur Ujang.

Baca juga: Pria yang Diduga Pelaku Pembunuhan Ibu Muda di Bandung Barat Ditemukan Gantung Diri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com