Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Daerah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Indonesia, Mana Saja?

Kompas.com - 03/03/2022, 20:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan suatu pemerintahan adalah mengukur angka kemiskinan.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan laporan kemiskinan di Indonesia dua kali dalam setahun.

Berdasarkan data BPS yang dirilis pada 17 Januari 2022, persentase penduduk miskin di Indonesia pada September 2021 sebesar 9,71 persen.

Angka tersebut turun 0,43 persen dari periode Maret 2021 dan 0,48 persen dari periode September 2020.

Diketahui, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2021 mencapai 26,50 juta orang.

Baca juga: 10 Daerah Paling Tidak Bahagia di Indonesia, Apakah Anda Tinggal di Situ?

Berikut 10 daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak pada September 2021:

  • Papua: 27,38 persen
  • Papua Barat: 21,82 persen
  • NTT: 20,44 persen
  • Maluku: 16,30 persen
  • Aceh: 15,53 persen
  • Gorontalo: 15,41 persen
  • Bengkulu 14,43 persen
  • NTB: 13,83 persen
  • Sumatera Selatan: 12,79 persen
  • Sulawesi Tengah: 12,18 persen

Sementara itu, Kalimantan Selatan menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia.

Baca juga: 5 Kota Paling Macet di Indonesia, Mana Saja?

Persentase penduduk miskin yang dicatat BPS di Kalimantan Selatan sebesar 4,56 persen, disusul oleh Kepulauan Bangka Belitung dan DKI Jakarta dengan 4,67 persen, dan Bali 4,72 persen.

Khusus untuk Pulau Jawa, DIY menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi, sebesar 11,91 persen, disusul Jawa Tengah 11,25 persen, dan Jawa Timur 10,59 persen.

Pada September 2021, BPS mencatat komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan adalah beras.

Di perkotaan, beras memberi sumbangan kemiskinan sebesar 19,69 persen dan 23,79 di pedesaan.

Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan, yaitu 11,30 persen di perkotaan dan 10,78 persen di pedesaan.

Baca juga: 10 Kota Tertua di Indonesia, dari Padang hingga Palembang

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan yang diukur menurut garis kemiskinan.

Garis kemiskinan terdiri dari dua komponen, yaitu makanan dan bukan makanan yang dihitung secara terpisah untuk daerah perkotaan dan pedesaan.

Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan ini adalah data Susenas bulan September 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com